Fimela.com, Jakarta Perubahan suasana hati di masa karantina bisa dianggap sebagai stres karena pandemi virus corona. Kehidupan yang berubah secara drastis beberapa waktu belakangan membuat semua orang merasakan segala hal secara lebih intens.
BACA JUGA
Advertisement
Sebelum pandemi, kebanyakan orang mengalami stres, kecemasan, dan depresi karena rutinitas harian, seperti bekerja dan sekolah. Namun, selama masa karantina, gangguan kesehatan mental berpusat pada pandemi yang sedang berlangsung di seluruh dunia.
Perubahan suasana hati tidak lagi dapat diprediksi, karena orang-orang mulai tidak tahu bagaimana mengelola stres dan kecemasan yang mereka rasakan. Selain itu, merasa tidak punya tempat tujuan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab perubahan suasana hati yang terus menerus.
Â
Advertisement
Perubahan suasana hati bisa muncul dalam berbagai cara
Perubahan suasana hati dapat muncul dalam berbagai cara, entah itu halus, maupun ekstrem. Perhatikan apakah kamu menjadi kurang tertarik melakukan sesuatu, semakin mudah marah, memiliki masalah tidur, kesulitan konsentrasi, dan lebih intens untuk merasakan sesuatu.
Kunci untuk mencari penyebab perubahan suasana hati adalah mencari momen ketika seluruh pandanganmu berubah tanpa alasan yang jelas. Kamu berada di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga bersabarlah dengan dirimu sendiri.
Cara mengatasinya
Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya kamu butuhkan atau inginkan saat itu, dan beri kesempatan kepada diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti tidur siang atau camilan favorit.
Menghirup udara segar atau latihan pernapasan juga bisa membantumu mengatasi perubahan suasana hati. Lakukan hal-hal yang bisa membuatmu merasa lebih baik, kamu berhak mendapatkan tempat yang aman untuk dilihat, didengar, dan diterima. Selamat mencoba!
#ChangeMaker