Fimela.com, Jakarta Setiap kali baru gajian atau mendapat penghasilan, penting bagi kita untuk segera mengaturnya dalam sejumlah alokasi atau pos-pos pengeluaran. Bagi yang mendapat gaji bulanan, kita perlu mengatur anggaran sedemikian rupaya supaya gaji tidak habis di tengah bulan. Bagi yang baru mendapat keuntungan dari usaha yang dirintis, perlu kembali mengatur keuangan supaya usaha bisa terus berjalan dan makin berkembang.
Bagi kita yang punya pekerjaan dan penghasilan sendiri, seringkali kita sudah pusing dulu dengan berbagai macam cicilan dan pengeluaran setiap bulannya. Memang kita perlu berhemat atau setidaknya mengatur penghasilan kita supaya tidak terlalu boros. Tapi sesekali membelanjakan uang untuk menyenangkan diri sendiri itu penting, lho.
Advertisement
BACA JUGA
1. Kita Perlu Bahagia agar Tidak Gampang Stres
Saat melihat harga berbagai macam barang dan kebutuhan naik, wajar bila kita kemudian merasa stres dan tertekan. Pusing saat harus mengatur penghasilan atau pemasukan supaya bisa mencukupi semua yang kita butuhkan. Kalau malah terlalu stres dan tertekan, yang terjadi kita malah kesulitan mengatur keuangan kita. Maka dari itu, perlu juga untuk bahagia. Sesekali membelanjakan sebagian uang untuk menyenangkan diri sendiri bisa membuat kita memiliki kebahagiaan sendiri. Sekadar membeli makanan kesukaan setiap seminggu sekali pun bisa kita lakukan untuk membuat kita bahagia. Tak harus beli sesuatu yang mahal untuk membuat kita bahagia.
2. Tidak Akan Boros bila Alokasinya Tepat
Prita Hapsari Ghozie dalam bukunya Make it Happen! ada patokan umum yang bisa kita pakai untuk mengalokasikan keuangan dengan sehat. Kita bisa mengalokasikan penghasilan kita dalam kategori-kategori berikut ini:
- 2,5% untuk zakat.
- Minimal 5% untuk membangun dana darurat dan 5% untuk membayar premi asuransi.
- Alokasi untuk konsumsi bulan ini (termasuk pengeluaran gaya hidup) sebaiknya tidak lebih dari 60%.
- Paling tidak 15% dari penghasilan dapat ditujukan untuk tabungan dan investasi.
- Bila masih punya cicilan utang, porsinya jangan lebih dari 30%. Jika ada, yang dikorbankan adalah biaya hidup bulanan.
Selama kita bisa mengalokasikan keuangan kita dengan tepat, membelanjakan sebagian uang (sesuai dengan pos anggaran yang kita buat) untuk menyenangkan diri sendiri bisa dilakukan. Menikmati hasil dari usaha dan jerih payah kita sendiri itu perlu.
Advertisement
3. Menambah Motivasi untuk Lebih Bersemangat Bekerja
Kita sudah capek-capek kerja, maka kita pun berhak menikmati buah hasil kerja keras kita. Misalnya, kita menghadiahi diri sendiri dengan beli tas yang sudah kita inginkan dari dulu, membeli tiket untuk rencana liburan, pergi ke kafe sekadar bersantai menikmati secangkir kopi, atau sekadar beli camilan kesukaan untuk dinikmati sembari menonton film atau drama di rumah. Selama uang yang kita belanjakan itu sudah kita atur dan alokasikan sesuai kebutuhan, maka tak ada salahnya untuk menyenangkan diri sendiri dari hasil keringat kita sendiri. Bahkan dengan cara ini, kita bakal lebih termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi ke depannya.
4. Meningkatkan Kemandirian dan Tanggung Jawab Sendiri
Bersyukurlah bila saat ini kita masih bisa bekerja dan bisa mendapat penghasilan dari hasil kerja keras kita sendiri. Setidaknya kita tak lagi terlalu membebani orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita. Membelanjakan sebagian uang untuk menyenangkan diri sendiri bisa meningkatkan kepuasan batin. Ada kemandirian dan tanggung jawab yang meningkat dari dalam diri kita.
Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri bagaimana? Seberapa penting sesekali membelanjakan uang untuk menyenangkan diri sendiri? Selama tidak sampai berlebihan atau berfoya-foya, rasanya sah-sah saja menggunakan sebagian uang yang kita punya untuk membuat kita bahagia.
#ChangeMaker