Fimela.com, Jakarta Sering kali kita mendengar istilah hormon pada tubuh perempuan. Hormon pada perempuan ini bisa berubah secara alami, seperti pada saat datang bulan, ovulasi, masa pubertas, kehamilan dan menyusui.
Hormon adalah zat kimia yang ada di dalam tubuh, yang di produksi oleh sistem endokrin dan berfungsi untuk mengendalikan tubuh, seperti sistem kekebalan tubuh, organ reproduksi, pertumbuhan, hingga mengendalikan emosi dan pikiran.
Ada enam jenis hormon yang terdapat di dalam tubuh perempuan, yaitu hormon progesteron, estrogen, testosteron, luteinizing hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH) dan oksitosin. Hormon ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Yuk simak artikel berikut ini untuk penjelasan yang lebih lanjut, dilansir dari berbagai sumber:
Advertisement
Advertisement
Progesteron
Jenis hormon yang pertama adalah hormon progesteron. Hormon ini sangat mempengaruhi siklus datang bulan pada seorang perempuan. Selain datang bulan, progesteron juga berpengaruh pada masa ovulasi.
Masa ovulasi adalah masa subur seorang perempuan. Hormon ini akan menyiapkan lapisan dalam rahim, untuk menerima sel telur yang dibuahi oleh sperma. Lapisan rahim tersebut disebut dengan lapisan endometrium.
Hormon ini juga membantu mencegah sel telur baru, pada saat perempuan sedang mengandung. Hormon progesteron akan sangat tinggi, ketika perempuan mengandung dan juga menyusui. Karena hormon ini membantu memproduksi air susu ibu atau ASI.
Ketika sel telur tidak dibuahi, maka kadar hormon progesteron akan menurun. Pada saat inilah siklus datang bulan pada wanita muncul.
Estrogen
Hormon pada perempuan yang selanjutnya adalah hormon estrogen. Hormon ini diproduksi di dalam ovarium atau indung telur, kelenjar adrenal dan juga plasenta. Namun produksi hormon estrogen di dalam adrenal dan plasenta, tidak sebanyak produksi hormon di dalam indung telur.
Hormon estrogen ini memiliki fungsi untuk membantu masa pertumbuhan tubuh, pada saat mengalami pubertas, termasuk pada saat datang bulan. Hormon ini juga membantu perkembangan fungsi organ seksual, membantu melancarkan ASI, dan membantu mengatur suasana hati.
Pada saat produksi hormon esterogen menurun, perempuan akan mengalami datang bulan yang tidak teratur, vagina menjadi kering, suasana hati yang berubah-ubah, hingga osteoporosis pada lansia.
Advertisement
Testosteron
Hormon testosteron adalah hormon yang biasanya dimiliki oleh lelaki. Tapi di dalam tubuh perempuan juga memiliki hormon testosteron, walaupun kadarnya tidak sebanyak pada lelaki. Walaupun kadarnya tidak terlalu banyak, namun hormon ini juga memiliki peran penting di dalam tubuh perempuan.
Hormon testosteron ini bisa membantu mengatur libido pada perempuan, atau membantu meningkatkan gairah seksual pada seorang perempuan. Selain itu, hormon testosteron juga membantu menjaga kesehatan vagina dan payudar. Hormon ini juga berpengaruh terhadap kesuburan pada perempuan.
Luteinizing Hormone
Hormon yang selanjutnya adalah Luteinizing Hormone atau yang disingkat dengan LH. Hormon ini jarang dikenali secara umum, namun hormon LH sangat berpengaruh pada perempuan, terutama pada saat masa pubertas dan lansia.
Hormon yang di produksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini, memiliki fungsi untuk membantu mengatur siklus datang bulan dan ovulasi pada perempuan. Hormon LH adakan meningkat pada saat datang bulan dan juga menopause. Tetapi jika kadarnya terlalu tinggi, akan menyebabkan gangguan pada alat reproduksi perempuan.
Advertisement
Follicle Stimulating Hormone
Hormon Follicle Stimulating Hormone atau yang disingkat dengan FSH ini, hampir sama dengan hormon LH, karena diproduksi di dalam kelenjar hipofisis otak. Hormon FSH ini juga sangat penting untuk membantu menjaga sistem reproduksi pada perempuan.
Karena hormon FSH bisa membantu mengendalikan siklus menstrusi dan ovulasi. Pada saat hormon FSH ini kadarnya meningkat, maka perempuan akan memasuki masa menopause. Sedangkan pada saat hormon ini kadarnya rendah, maka akan menandakan bahwa perempuan sedang hamil.
Oksitosin
Jenis hormon yang terakhir pada perempuan adalah hormon oksitosin. Hormon ini juga diproduksi oleh kelenjar hipofisis di dalam otak, yang kadarnya akan meningkat pada saat perempuan sedang hamil, apalagi pada saat perempuan akan menjalani proses lahiran.
Saat kadarnya meningkat, rahim akan berkontraksi dan membantu memperlancar lahiran. Ketika selesai lahiran, hormon ini akan membantu perempuan untuk meningkatkan produksi ASI.