Fimela.com, Jakarta Para pelaku industri UMKM menjadi salah satu yang terdampak laing buruk karena pandemi Covid-19. Untuk diketahui, total unit usaha UMKM saat ini mencapai 64,19 juta pelaku usaha, atau setara dengan 99,9% dari total UMKM.
UMKM memiliki kontribusi sebanyak 97% untuk lapangan kerja di Indonesia, 60% terhadap PDB nasional, 58% terhadap investasi nasional dan 14% ekspor nasional. Adapun lini bisnis UMKM yang paling terdampak selama Covid-19 adalah akomodasi dan mamin (makan minum), disusul UMKM perdagangan besar dan eceran seperti reparasi dan perawatan mobil sebanyak 25,33%, dan industri pengolahan sebanyak 17,83%.
Advertisement
BACA JUGA
Sebelum pandemi, banyak tantangan operasional dan logistik keseharian yang dihadapi oleh para pengusaha kecil ini. Yang terutama adalah durasi kerja. Pengusaha UMKM memulai hari sangat dini karena jarak tempuh ke pasar jauh guna mendapatkan harga lebih murah.
Tetapi tidak hanya itu saja, distribusi cenderung panjang dan melewati beberapa tangan distributor, sehingga harga pun belum tentu yang terbaik. Pengorbanan tersebut mengakibatkan para pelaku UMKM tidak memiliki waktu dan energi yang cukup bagi keluarga serta anak-anak.
Inilah yang menjadi alasan, Chilibeli, aplikasi perniagaan sosial pemberdayaan Ibu Rumah Tangga yang telah hadir di Jabodetabek, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Bandung, menyediakan Chilimart untuk meningkatkan penghasilan UMKM khususnya pemilik warung, warteg, tukang sayur, restoran, katering, dan pemilik toko kelontong di masa pandemi.
Novel Leonardo, Commercial Manager B2B, Chilimart, memaparkan, Chilimart aplikasi perniagaan sosial cerdas bagi masyarakat Indonesia. “Chilimart merupakan solusi bermakna yang dirancang khusus bagi para pemilik usaha kecil seperti tukang sayur dan pengusaha grosiran yang memiliki usaha kecil sebagai sumber penghasilan utama,” ujar Novel pada acara webinar Chilimart.
Mitra Chilimart pada umumnya memesan produk dalam jumlah besar dengan volume tinggi, sehingga harga pasti murah sehingga pemilik usaha dapat meraih margin lebih tinggi. Dengan hadirnya Chilimart, diharapkan para pebisnis UMKM memiliki work life balance sehingga hidup lebih bermakna.
Pengiriman H+1 sehingga pemilik usaha tidak perlu tutup toko hanya untuk belanja, produk hadir dari tangan pertama sehingga harga tersebut adalah harga termurah di pasar, produk segar berkualitas dengan standar tinggi, kategori produk yang luas (sayur mayur, buah buahan, telur, daging, produk hidangan laut, minuman FMCG, dan produk FMCG non-konsumsi), serta banyaknya jajaran promo harian dan voucher yang tersedia setiap hari. Serta pemesanan produk pesanan langsung dari petani atau produsen lokal.
Advertisement
Voucer belanja
Chilimart menjanjikan komisi berupa voucher belanja bulanan sekitar 1-3 persen tergantung pencapaian angka total belanja Mitra. Cara bergabung pun mudah: pengguna klik Playstore, ketik Chilimart, unduh aplikasi, masukkan nomor telepon dan buat password, kemudian cocokkan kode OTP. Setelah itu, masukkan juga informasi detail kontak dasar dan informasi tempat usaha seperti foto dan lokasi sesuai GPS. Pesanan akan dikirim dari gudang Chilibeli H+1.
“Kami berharap semakin banyak pengusaha UMKM dapat merasakan fasilitas ini segera karena komitmen kami untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mendorong kesempatan berusaha kecil pun semakin mantap dengan hadirnya Chilimart, solusi digital bermakna persembahan khusus dari Chilibeli,” tutup Novel.
Salah satu Mitra Chilimart ialah Siti Musrifatun yang memiliki usaha sayur mayur. Ia mengatakan sudah menjalakan bisnisnya selama enam bulan, dan telah bergabung bersama Chilimart empat bulan setelah menjadi pengusaha sayur mayur. “Saya beli bawang cabe di Chilimart jadi tidak perlu ke pasar,” tuturnya.
#Changemaker