Fimela.com, Jakarta Bantuan Subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja yang bergaji di bawah RP5 juta per bulan yang rencananya cair pada 25 Agustus ditunda penyalurannya. Hal itu disebabkan adanya verifikasi ulang data dari KEmenterian Ketenagakerjaan sesuai dengan petunjuk teknis atau junkis.
"Kami membutuhkan waktu untuk mengecek kesesuaian data yang disampaikan Dirut BPJS Ketenagakerjaan. Data 2,5 juta bukan angka yang sedikit, kami menargetkan bisa ditransfer dimulai akhir Agustus ini," ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dalam keterangannya, Selasa (25/8) melansir dari Liputan6.com.
Advertisement
BACA JUGA
Setelah diperoleh kesesuaian data, pihaknya akan menyerahkan data tersebut ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk bisa mencairkan subsidi gaji. Subsidi gaji akan dilakukan oleh bank pemerintah.
"Jadi bank pemerintah dan bank penyalur tersebut nanti akan ditransfer, dipindahbukukan ke penerima program subsidi gaji. Kami merencanakan batch pertama 2,5 juta (peserta) minimal per minggu sehingga dari 15,7 juta itu datanya bisa masuk pada akhir September 2020 nanti," ujarnya.
Ida menambahkan bagi pegawai pemerintah non PNS (PPNPN), sepanjang PPNPN tersebut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka dia termasuk yang menerima prorgam bantuan subsidi gaji/upah ini.
Advertisement
2 Juta Data Lagi Dalam Proses Validasi
Awalnya bantuan subsidi dari pemerintah ini diperuntukkan bagi karyawan swasta yang bergaji di bawah Rp5 juta. Namun setelah koordinasi rapat lintas Kementerian/Lembaga memberi kesempatan PPNPN yang tak menerima gaji ke-13 dan sebagai peserta BPJS Ketengakerjaan, mereka berhak menerima subsidi upah. Jadi total sebanyak 15,7 juta.
"Saat ini telah tersedia data rekening calon penerima program subsidi gaji sebanyak 13,7 juta dan masih ada 2 juta lagi data rekening yang masih dalam proses validasi," katanya.
Direktur Utama BPJS Ketengakerjaan Agus Susanto menambahkan, setelah dilakukan validasi secara berlapis, dari 13,7 juta data rekening pekerja, per 24 Agustus 2020 sudah terkumpul 10 juta rekening tervalidasi.
"Dari 10 juta rekening tervalidasi, akan diserahkan sebanyak 2,5 juta secara bertahap by batch. Ini dilakukan, untuk memudahkan monitoring dan menerapkan prinsip kehati-hatian. Jadi kami serahkan ini batch pertama sebanyak 2,5 juta data yang kami serahkan," pungkasnya.
Simak video berikut
#ChangeMaker