Sukses

Lifestyle

Mengenal Pasteurisasi Sebagai Proses Pemanasan Makanan, Lengkap Beserta Metode dan Jenis Produk yang Dihasilkan

Salah satu cara ataupun metode yang digunakan untuk mengawetkan makanan ialah dengan teknik pasteurisasi. Tidak hanya mengawetkan makanan, pasteurisasi juga biasa digunakan untuk mematikan mikroorganisme yang ada dalam makanan atau minuman. Memang tidak semua mikroorganisme akan mati dalam proses pasteurisasi namun setidaknya dapat membasmi yang bersifat patogen dan tidak membentuk spora.

Teknik pasteurisasi kini sudah banyak digunakan, baik oleh pabrik makanan dalam skala besar maupun usaha rumahan dalam skala sedang dan kecil. Hal ini karena teknik pasteurisasi dianggap efektif dan mampu membunuh organisme yang merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir.

Tidak mengherankan jika produk yang dihasilkan dari teknik ini juga sangat banyak, salah satunya ialah susu dan makanan kaleng. Untuk makanan kaleng, teknik pasteurisasi adalah sebuah tahapan wajib agar makanan yang ada didalamnya menjadi tahan lama dan tidak membusuk karena adanya mikroorganisme.

Nah, untuk kamu yang penasaran dengan teknik pasteurisasi dan ingin tahu lebih banyak, bisa melihat ulasannya berikut ini. Fimela.com akan mengulas secara mendetail mengenai pasteurisasi sebagai proses pemanasan makanan, lengkap beserta metode dan produk yang dihasilkannya. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Mengenal Teknik Pasteurisasi

Dilansir dari Merdeka.com bahwa pasteurisasi merupakan proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroorganisme yang ada pada makanan.

Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteur seorang ilmuwan Prancis. Untuk informasi tambahan, tes pasteurisasi pertama kali diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April 1862.

Pasteurisasi berbeda dengan sterilisasi karena proses pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikro-organisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakan oleh Nicolas Appert.

Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa). Sterilisasi skala komersial pada makanan masih belum umum karena dapat mempengaruhi rasa dan kualitas dari produk.

Metode yang Digunakan Pada Pasteurisasi

1. Metode Batch

Metode ini adalah metode yang paling tertua dalam teknik pasteurisasi. Metode ini menggunakan sebuah tangki besar dimana susu dipanaskan sampai 155 derajat Fahrenheit (69 derajat Celcius) selama 30 menit. Susu kemudian terus diaduk untuk memastikan semua bagiannya dipanaskan dengan benar. Metode ini banyak digunakan pada susu yang akan digunakan untuk keju, es krim, buttermilk dan yogurt.

2. High Temperature Short Time (HTST)

HTST adalah metode yang paling umum dan banyak digunakan dalam sistem pasteurisasi di Amerika Serikat. Pelat logam dan air panas digunakan untuk memanaskan susu dengan cepat, suhunya 161 derajat Fahrenheit selama tidak kurang dari 15 detik. Susu tersebut kemudian didinginkan dengan cepat. Ini adalah proses yang jauh lebih cepat dan hemat energi daripada metode batch, tetapi beberapa kritikus mengklaim bahwa memberikan susu rasa yang terlalu matang.

3. Higher Heat Shorter Time

Metode ini sebenarnya merupakan varian dari HTST, hanya saja peralatan yang digunakan untuk memanaskan susu berbeda dan perbedaannya adalah bahwa susu dipanaskan sampai suhu yang jauh lebih tinggi dan tetap pada waktu singkat. Susu yang diproses oleh panas tinggi dengan waktu yang lebih singkat ini dapat menjadi ultra pasteurisasi, yang berarti dipanaskan sampai tidak kurang dari suhu 280 derajat Fahrenheit. Produk ultra pasteurisasi memiliki umur lebih lama daripada jenis susu pasteurisasi lain, tetapi mereka masih memerlukan pendinginan.

4. Pengolahan aseptik juga disebut Ultra-High Temperature (UHT)

Metode ini memanaskan susu atau produknya dengan menggunakan peralatan yang steril dan kemudian susu pasteurisasi yang aseptik dimasukkan ke dalam kemasan yang disegel. Kemasan ini tertutup rapat, yang artinya adalah kedap udara.Hasil dari jenis pengolahan ini adalah bahwa susu atau produk lainnya tidak perlu didinginkan jika telah dibuka. Suhu dan waktu proses bervariasi sesuai dengan produk yang tepat yang dibuat dan jenis peralatan khusus yang digunakan.

Jenis Produk yang Dihasilkan dari Pasteurisasi

Sebagai teknik memproses makanan yang sudah tidak asing lagi dalam dunia pangan, tentu ada banyak jenis produk yang dihasilkan dari pasteurisasi. Umumnya produk-produk yang dihasilkan ialah produk yang bisa bertahan lama dan berhubungan dengan jenis makanan darurat atau makanan yang biasa dijadikan sebagai bahan cadangan. Berikut beberapa jenis produk yang dihasilkan dari proses pasteurisasi:

  • Susu
  • Jus buah dalam bentuk kaleng atau kemasan
  • Makanan kaleng
  • Madu
  • Telur
  • Es Krim
  • Yoghurt

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading