Fimela.com, Jakarta Kehilangan seseorang yang dicintai pasti sangat menyakitkan hati. Itu juga yang dirasakan seorang suami yang belum lama ini ditinggal meninggal dunia oleh sang istri.
Diketahui seorang pria yang tidak disebutkan namanya telah mengirimkan surat kepada penata rambut bernama Sara di sebuah salon tempat istrinya sering potong rambut. Surat yang dikirimkan tertanggal 27 Juni 2020 itu berisikan pesan seperti ini.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Untuk Sara,
Ini mungkin sedikit canggung. Tapi saya telah menunggu lama sebelum bisa memberikan surat ini padamu.
Saya dan istri saya datang untuk potong rambut sesaat sebelum Natal tahun lalu.
Istri saya menderita demensia, dan kamu telah memperlakukannya seakan kamu sudah mengenal pasien-pasien demensia seumur hidupmu. Kamu membiarkan kami duduk bersebelahan dan saat tiba waktunya kamu memotong rambutnya, kamu geser kursinya berhadapan dengan saya agar saya dapat melihat ekspresinya saat kamu memotong rambutnya.
Potongan lebih baik dari yang saya duga.
Sayangnya, istri saya meninggal bulan Maret lalu. Potong rambut itu menjadi potong rambut terakhir yang ia lakukan, sekaligus momen terbaik dalam hidupnya. Ia merasa sangat cantik. Ia menatap cermin berkali-kali selama sehari di kamar mandi dan kagum dengan gaya rambutnya.
Melihatnya bahagia merupakan sesuatu yang tak ternilai bagi saya.
Jika diingat-ingat, potong rambut itu mungkin satu dari banyak potong rambut yang kamu lakukan pada hari itu. Tapi tindakan itu menjadi cara seorang perempuan bisa merasakan kecantikannya yang sempurna.
Aku harap kamu bisa menyadari betapa berartinya pekerjaanmu. Karena sangat mudah menganggap hal sekecil itu sebagai hal yang sepele.
Salam tulus,
Pelanggan yang berterima kasih
Â
Betapa bermaknanya surat tersebut Sahabat Fimela.
Terkadang kita memang mudah menganggap wajar hal-hal yang patut disyukuri, dan surat dari suami yang kehilangan ini seakan mengingatkan kita bahwa terkadang sikap baik, sekecil apa pun, patut dihargai.
#ChangeMaker with FIMELA