Fimela.com, Jakarta Perempuan kini telah berpartisipasi dalam industri penerbagan, ntah sebagai staff, pilot, bahkan CEO penerbangan. Salah satu yang berhasil dalam industri ini ialah, Nguyen Thi Phuong Thao dari Vietnam.
Ia telah membuat sejarah dalam bisnis yang biasanya didominasi pria ini. Thao juga satu-satunya perempuan yang memulai menjalankan maskapai komersial, Vietjet Aviation.
Advertisement
BACA JUGA
Tentu dirinya membuktikan, jika perempuan bisa dalam berbisnis apapun dan menetang stereotip dan mendobrak hambatan sebagai pengusaha perempuan. Melansir Forbes, kesuksesannya dengan Vietjet juga membuatnya sangat kaya.
Dia adalah miliarder perempuan pertama di Vietnam, dengan kekayaan bersih $ 2.5 miliar, dengan penghasilan sendiri terkaya di Asia Tenggara. Sekarang, dia memesan jet baru untuk memanfaatkan pasar regional yang berkembang pesat untuk perjalanan udara dan membawa Vietjet mendunia.
Advertisement
Mengatasi rintangan
Thao telah membuktikan bahwa dia bisa mengatasi rintangan. Maskapainya, didirikan pada 2007, sekarang lebih besar dari maskapai berbendera Vietnam Airlines menurut ukuran penumpang yang diangkut.
Dia tumbuh sebagian melalui layanan yang berani, dengan mendandani pramugari dengan bikini untuk penerbangan ke tujuan liburan pantai. Aksi tersebut mengakibatkan denda dari pemerintah, tetapi Vietjet mendapat publisitas gratis di seluruh dunia dan, yang paling penting, tiket terjual.
“Strategi kami adalah memperluas ke pasar regional mana pun dalam radius 2.500 kilometer, sehingga kami dapat membuat basis yang mencakup setengah dari populasi dunia," ujarnya pada Forbes.
Pada 2017, Vietjet memulai debutnya di Bursa Efek Kota Ho Chi Minh dengan kapitalisasi pasar $ 1,4 miliar. Tahun berikutnya, Vietjet mengangkut 23 juta penumpang, yang merupakan 46% dari pasar penumpang Vietnam. Sementara itu sekitar setengah dari 44 juta penumpang AirAsia, maskapai hemat terkemuka di Asia, yang dibawa tahun lalu, Vietjet telah tumbuh lebih cepat daripada maskapai hemat Malaysia.
"Kunci kesuksesan Vietjet adalah menekan biaya dengan memasukkan lebih banyak penumpang ke dalam pesawatnya," papar Thao.
Pekerja keras
Ibu tiga anak, Thao dikenal oleh rekan-rekannya sebagai workaholic, sering bekerja hingga larut malam, menurut orang-orang yang dekat dengannya.
Tantangan terbesar Thao adalah menegosiasikan slot pendaratan ke berbagai tujuan Asia, karena pemerintah dengan hati-hati mengalokasikan akses operator ke bandara mereka
Kerja kerasnya terlihat, ketika Thao tidak gentar mengemas penumpang dengan lebih padat, dia mampu meningkatkan keuntungan dengan membeli pesawat secara murah dalam jumlah besar menggunakan pinjaman berbunga rendah, kemudian menjualnya kembali ke perusahaan leasing.
Tujuan Thao adalah mengukir sejarah untuk kedua kalinya dengan mengubah Vietjet menjadi maskapai penerbangan global pertama dari Vietnam.
#Changemaker