Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Fransiska Widiarti
Agustus tahun ini, negara kita Indonesia tercinta memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-75. Semarak Ulang Tahun Kemerdekaan tahun ini terasa berbeda karena adanya pandemi Covid 19 ini. Meskipun begitu, tidak mengurangi kebanggaanku menjadi warga negara Indonesia. Aku tetap optimis, bahwa Indonesia akan mampu melewati semua ini.
Aku bangga lahir di negara Indonesia dengan beragam adat istiadat, budaya (tarian, lagu, permainan, dan lain-lain) dan wisata yang memperkaya Indonesia.
Aku lahir, dibesarkan dan tinggal di kota Yogyakarta hingga usiaku kepala 4 sekarang. Salah satu hal yang sangat aku sukai sejak kecil dan aku banggakan yaitu kebudayaan lokal berupa permainan tradisional. Saat kecil, aku sering bermain bersama teman-teman di halaman rumah simbahku. Kenangan-kenangan masa kecil itu sangat menyenangkan buatku.
Aku masih ingat permainan-permainan tradisional yang sering kumainkan saat masih kecil, antara lain: permainan petak umpet, cublak-cublak suweng, sunda manda atau engklek), jamuran, gobag sodor, betengan, ular naga panjangnya, dakon, lompat tali dan lain-lain. Mungkin di daaerah lain, permainan-permainan ini dikenal dengan nama-nama yang berbeda. Beberapa permainan dimainkan sambil menyanyikan lagu berbahasa Jawa, misalnya permainan Cublak-Cublak Suweng dan Jamuran.
Advertisement
Bangga Terlahir di Indonesia
Permainan-permainan tradisional tersebut sebagian besar dilakukan secara berkelompok sehingga anak-anak dapat bersosialisasi dengan teman-teman dan lingkungan sekitar serta menumbuhkan kerja sama, sportivitas, pemecahan masalah. Selain itu, anak-anak juga mengenal bahasa Jawa ketika permainan sambil menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa.
Seiring perkembangan waktu, ketika teknologi semakin modern saat ini, permainan tradisional semakin jarang dimainkan. Anak-anak lebih sering bermain dengan gadget, laptop maupun komputer. Mungkin mereka tidak lagi familier dengan permainan-permainan tradisional ini.
Nah, sebagai guru PAUD, kami sering mengenalkan anak-anak dengan permainan-permainan tradisional tersebut saat di sekolah. Tentu saja, jenis permainan yang kami mainkan disesuaikan dengan usia anak-anak PAUD. Anak-anak sangat senang ketika kami mengajak mereka bermain permainan-permainan tradisional tersebut. Favorit anak-anak yaitu: petak umpet dan jamuran. Harapan kami, agar anak-anak sejak dini dapat mengenal kebudayaan daerah khususnya permainan tradisional sehingga permainan-permainan tradisional tetap terjaga kelestariannya hingga generasi-generasi mendatang.
Semoga pandemi Covid 19 ini segera berakhir dan kondisi semakin membaik. Jadi, ketika nanti anak-anak diperbolehkan kembali melakukan tatap muka di sekolah, kami bisa kembali memainkan permainan-permainan tradisional tersebut.
#ChangeMaker