Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Nanik Prasasti
Kota kecil yang jarang terdengar namanya itu bernama Lamongan, berlokasi di Jawa Timur. Netizen yang mungkin tahu Lamongan biasanya sebatas tahu dari nama hidangan soto serta hidangan seafood. Seperti yang banyak diketahui, memang warung Lamongan menyebar hampir ke seluruh penjuru negeri, tapi sekadar nama warung kulinernya belaka bukan hal lainnya.
Masih teringat jelas ketika asal kota saya tumbuh besar ini dijadikan salah satu tempat untuk tes CPNS 2018. Para calon peserta CPNS dari berbagai penjuru daerah sempat bingung dengan lokasi dan akses menuju kota Lamongan. Ada peserta yang bertanya di salah satu media sosial, “Lamongan itu mananya Semarang ya? Lebih dekat dari Semarang yah kalau mau naik pesawat dari Kalimantan?” Halo... jelas sekarang akses internet ini sudah berkembang dengan pesat, coba cek di Google maps atau search engine, jelas Lamongan masuk dalam wilayah Jawa Timur yang notabene dekat dengan Surabaya ibu kota Jawa Timur. Sedangkan Semarang kan ibukota Jawa Tengah. Ya begitulah, beberapa pertanyaan lain muncul dari calon peserta CPNS yang memang hanya tahu Lamongan dari warung kulinernya saja.
Nasi Sambal Boranan Asli Lamongan
Banyak hal menarik yang bisa dibanggakan dari kota ini sebagai salah satu wilayah NKRI yang memiliki makanan dan budaya khas. Jika kamu hanya mengenal Lamongan dari warung soto dan seafood, maka kamu wajib main ke Lamongan untuk mencicipi Nasi Boranan yang nikmatnya dimakan di pinggir jalan sambil lesehan. Makanan ini berupa nasi yang berwadah di boran atau besek, kemudian sambal boranan dan ikan sili yang menjadi ciri khas masakan ini. Tenang saja bagi yang tidak suka ikan, ada begitu banyak pilihan lauk lainnya. Rasanya? Enak banget. Pernah suatu hari saya meilihat bule begitu lahap memakan nasi boran di pinggir jalan karena memang sambalnya khas sekali.
Sambal nasi boranan ini awalnya berasal dari salah satu desa bernawa Sawo. Penjual yang menyebar di seluruh wilayah Lamongan berasal dari desa tersebut, meskipun pada perkembangannya ada beberapa yang berasal dari luar desa Sawo. Untuk menikmati nasi boranan kamu tidak perlu kesusahan mencarinya ketika sudah berada di kawasan Lamongan Kota dan Lamongan Pesisir. Banyak sekali ditemukan penjual nasi boranan, meskipun kita hanya sekadar melewati wilayah Lamongan, penjual nasi boranan sangat mudah ditemukan. Harga yang di banderol juga relatif murah, tergantung lauk yang diinginkan, antara Rp5.000-Rp15.000 saja.
Selain itu, nasi boranan yang hanya bisa ditemukan di Lamongan ini selain sudah menjadi ikon kuliner khas Lamongan, pada beberapa tahun yang lalu pegiat seni tari menjadikan nasi boranan sebagai inspirasi membuat koreografi tari yang berjudul tari boranan. Selain itu, sempat memenangkan penghargaan tingkat nasional. Setiap acara ulang tahun hari jadi Lamongan, tari boranan menjadi salah satu pertunjukan wajib yang dipertontonkan dalam acara tersebut.
Jadi, bagaimana? Tertarik untuk mampir ke kota kecil dengan keanekaragaman kuliner dan budaya ini? Mampir saja, kawasan Lamongan mudah diakses baik dari arah barat, timur, maupun selatan.
#ChangeMaker