Fimela.com, Jakarta Masa pandemi COVID-19 diprediksi belum akan berakhir dalam waktu dekat. Karena itu, banyak pasangan yang sudah merencanakan pernikahan tahun ini harus menunda dan menyesuaikan dengan konsep pernikahan di masa adaptasi kebiasaan baru. Tidak hanya pelaksanaan resepsi pernikahan yang berubah, namun momen penting menuju hari H mulai dari lamaran, pre-wedding, acara pertunangan, bridal shower, hingga ke resepsi pernikahan harus disesuaikan.
Menurut David Soong, fotografer yang sudah berkecimpung di industri pernikahan selama 20 tahun serta CEO & Co-Founder SweetEscape, acara pernikahan dalam waktu 6 bulan ke depan dipastikan akan lebih intim dengan jumlah tamu terbatas. Hal tersebut membuat industri wedding photography tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Untuk itu bagi pasangan yang sedang mencari inspirasi sesi foto pernikahan new normal, simak beberapa tren konsep foto dari David Soong yang simpel, intimate namun tetap berkesan, yang dirangkum Fimela, Jumat (31/7/2020).
Advertisement
BACA JUGA
1. ‘Out of The Box’ Proposal
Ketika tren berubah, momen proposal atau tradisi melamar pasangan masih akan menjadi momen indah untuk diabadikan. Jika sebelum pandemi momen lamaran dilakukan saat liburan, konser, acara ulang tahun, atau saat makan malam romantis, kini momen proposal dapat dilakukan lebih sederhana namun tetap bermakna.
Momen lamaran bisa dilakukan kapan saja, bisa di dalam mobil, di sekitar teras rumah, atau ketika kamu dan pasangan sedang berkumpul di halaman belakang dengan teman-teman terdekat. Bahkan uniknya melamar di masa new normal, melamar di supermarket pun dapat dilakukan. Momen tersebut tentunya akan menghasilkan sebuah kenangan yang unik dan tak terlupakan.
2. Foto Pre-wedding dalam Kota
Setelah momen lamaran, tiba momen foto pre-wedding. Sebelum pandemi, SweetEscape dipercaya untuk mengabadikan berbagai momen pre-wedding di beberapa destinasi liburan favorit di antaranya Bali, Bandung, Tokyo, Kyoto, Paris, Cappadocia, dan juga London.
Namun di masa pandemi, sesi foto pre-wedding dapat dilakukan di studio atau di beberapa lokasi sekitar kota kamu. tentunya dengan tetap mengedepankan protokol keselamatan. Kelebihan dari pre-wedding di studio, kamu dan pasangan dapat membuat konsep sesuai dengan karakteristik dan hobi masing-masing.
Â
Advertisement
3. Intimate Wedding
Jika kita berbicara tentang The Big Day atau resepsi pernikahan di masa pandemi, ada sederet protokol keselamatan yang harus diikuti. Dalam pelaksanaan resepsi tersebut, tamu undangan hanya boleh diisi oleh 50 persen dari kapasitas ruangan. Selanjutnya, tamu yang datang juga wajib menggunakan masker, melalui proses pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Selain itu, pernikahan di masa new normal akan banyak melibatkan platform video streaming atau video conference untuk keluarga dan sahabat yang tidak dapat hadir secara langsung. Dengan adanya protokol keselamatan tersebut, menurut David kini pasangan muda harus mempertimbangkan kembali melakukan resepsi pernikahan besar dan grande.
“Resepsi pernikahan dapat dihadiri oleh 10, 50 hingga 200 tamu undangan. Tetapi yang paling penting adalah inti dari perayaan, bukan berapa banyak tamu yang hadir terutama selama kondisi ini. “ jelas David.
Â
Pemotretan sesuai protokol kesehatan dari pemerintah
Fotografer SweetEscape telah mengikuti protokol keselamatan berdasarkan informasi yang diberikan oleh (WHO). Mereka diminta untuk selalu mementingkan kebersihan, dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol. Selama sesi photoshoot, mereka juga harus mengenakan masker dan membersihkan kamera dan peralatan mereka dengan desinfektan sehabis digunakan.
Ketika seluruh tren foto pernikahan berubah menjadi lebih simpel dan intimate, kini pasangan yang ingin melakukan pernikahan tidak perlu memesan jasa fotografer sepanjang hari untuk mengabadikan momen. Layanan fotografi SweetEscape menawarkan pemotretan 2 jam dan 4 jam di setiap kota di Indonesia.
#changemaker