Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan antar manusia memang selalu complex. Sama complex-nya dengan memberikan saran dan dukungan kepada sahabatmu yang sedang curhat ke kamu. Karena, selain harus memposisikan dirimu di tempat yang netral untuk bisa memberikan saran yang baik, kamu juga tidak boleh lupa untuk tetap menjadi sahabatmu.
Kadang, saking sayangnya dengan sang sahabat, kamu cuma memberikan saran dan pendapat yang mendukung sahabatmu. Tapi, belum tentu hal ini benar, kan? Menurut Meredith Goldstein, relationship advice columnist di the Boston Globe, memberikan saran yang tidak tepat kadang justru bisa menyakiti sahabat yang sangat kamu sayangi ini.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk itu, menggandeng Life Kit, Meredith memberikan beberapa saran tentang apa yang harus kamu lakukan ketika sahabat curhat. Berikut pembahasannya!
Advertisement
1. Pentingnya Bahasa Tubuh
Sebelum memberikan saran yang tepat kepada sahabatmu, penting sekali untuk mendengarkan dengan baik. Selain itu, menunjukkan bahasa tubuh yang baik juga penting.
Banyak orang yang cenderung menganggap remeh curhatan sahabatnya, karena kerap kali topiknya tidak jauh berbeda dengan curhat-curhat yang lain. Namun, jika masalahnya begitu penting, cobalah untuk menggunakan bahasa tubuh yang baik untuk menunjukkan keseriusanmu saat mendengarkannya.
Seperti tidak bermain hp, menatap langsung sahabatmu, atau tidak memotong saat dia bercerita.
2. Tak Mengapa Jika Kamu Tidak Bisa Menyelesaikan Masalah Tersebut
Mendengarkan dengan baik bukan hal yang mudah. Tapi, ketika sang sahabat mulai bertanya "Aku harus bagaimana?" di sini peranmu sangat penting.
Kamu harus ingat, kata Meredith kepada NPR, kalau masalah ini bukan masalahmu. Jadi, jangan khawatir jika kamu tidak tahu cara memecahkan masalah tersebut. Daripada memberikan saran yang keliru, lebih baik jujur kepadanya kalau kamu saat ini juga belum bisa menemukan jalan keluarnya.
3. Minta Saran dari Orang Lain
Jika memang kamu benar-benar ingin membantu tetapi tidak bisa, jangan sungkan untuk mencari jawabannya dari orang lain, atau meminta sahabatmu untuk mencari bantuan dari profesional.
4. Jeli pada Pola Cerita
Jika kamu sudah mendengar topik atau masalah yang sama dari sahabatmu, jangan langsung marah atau pergi tanpa mendengarkannya. Bagaimanapun, kamu tentu tidak mau ditinggal sang sahabat ketika kamu sedang bingung dan sedih, bukan?
Daripada marah, cobalah untuk menyadarkannya kalau masalah yang dia ceritakan sudah berulang kali terjadi. Tanyakan kepadanya secara baik-baik, apa yang menyebabkan pola ini terus berulang.
#ChangeMaker
Advertisement