Fimela.com, Jakarta Kabar terbaru mengenai penyebaran virus corona diumumkan oleh lembaga kesehatan dunia, WHO mengenai transmisi SARS-coV-2 penyebab Covid-19. Baru dirilis beberapa jam lalu, dokumen ini berjudul Transmission of SARS-Cov-2: implication for infection prevention precautions adalah tentang pembaruan dari ringkasan ilmiah berjudul Modes of trnsmission of virus causing Covid-19: implications for infection prevention and control (IPC) precaution recommendations yang dipublikasikan pada 29 Maret 2020.
Seperti yang dikutip dari Liputan6.com, dokumen tersebut juga memaparkan ilmiah baru tentang transmisi SARS-CoV-2. virs penyebab Covid-19. Di sana, dipaparkan tentang kemungkinan penularan virus corona Covid-19 diantaranya melalui kontak langsung, droplet (air liur), udara (airbone), fomite, fecal-oral, darah, penularan dari ibu ke anak, dan dari hewan ke manusia.
Penularan virus corona melalui airbone atau udara adalah hal yang jarang terjadi. Namun hal ini dibuktikan dengan penelitan ilmiah yang memperlihatkan penularan SARS-CoV-2 melalui udara bisa terjadi dan membuat kita harus lebih waspada.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Pemaparan terbaru WHO tentang penularan melalui airbone
Mengenai penularan airbone di ruang tertutup, WHO telah mengumumkannya di situs resmi pada Jumat, 10 Juli 2020. Dipaparkan tentang penularan virus corona lewat udara, yang dikombinasikan ddengan penularan droplet, dalam ruangan.
Contohnya adalah jika kita latihan paduan suara, makan atau berada di restoran serta pusat kebugaran. Pada kasus ini, maka disebutkan jika transmisi aerosol jarak pendek, khususnya di ruangan tertutup tertentu, seperti ruangan yang penuh sesak dan tidak ada ventilasi udara selama periode waktu yang lama dengan orang yang terinfeksi tidak dapat dikesampingkan.
Point penting dalam kasus ini adalah virus dapat bertahan di udara selama berjam-jam di dalam ruangan tertutup. Risiko menginfeksi orang lain tidak dapat dihindari, bahkan ini adalah gambaran peristiwa pada super-spreader.
"Lingkungan kontak yang dekat dari klaster-klaster ini mungkin telah memfasilitasi transmisi dari sejumlah kecil kasus ke banyak orang lain, misalnya peristiwa super-spreader, terutama jika kebersihan tangan tidak dilakukan dan masker tidak digunakan ketika jarak fisik tidak dipertahankan," tulis WHO.
Penjelasan ilmiah
#ChangeMaker
Penyebab hal ini terjadi juga dipaparkan. Bahwa fisika dari udara yang dhembuskan dan fisika yang dialirkan dapat menghasilkan hipotesis tentang kemungkinan mekanisme transmisi SARS-CoV-2, melalui aerosol.
Teori ini menunjukkan jika sejumlah droplet dapat menghasilkan aerosol mikroskopis (<5 μm) dengan cara menguap, dan orang yang sedang berbicara menghasilkan aerosol yang dihembuskan. Oleh sebab itu, mengapa orang rentan menghirup aerosol dan dapat terinfeksi jika aerosol tersebut mengandung virus corona.