Fimela.com, Jakarta Selingkuh bukan hanya untuk orang muda dan gelisah. Nyatanya mereka yang berusia 50-an sampai 60-an lebih banyak berbuat curang ketimbang rekan yang lebih muda.
Menurut General Social Survey (GSS) satu dari lima orang dewasa berusia 55 tahun dan lebih mengaku melakukan hubungan seks bukan dengan pasangan dalam pernikahannya. Sementara itu hanya 14 persen dari mereka berusia 18 hingga 55 tahun mengatakan hal sama melansir dari considerable.com.
Biasanya perselingkuhan dimulai dari fitur chat di media sosial dengan mantan teman kuliah. Atau saat mulai tergoda dan menggoda rekan kerja.
Advertisement
BACA JUGA
Akhirnya aksi flirting menjadi lebih sensitif dan pesan yang keluar lebih seksual. Mereka pun mulai berfantasi tentang menyelinap keluar di malam hari, akhir pekan, atau sisa hidupnya.
Kalau sudah begini, posisi mereka berada di ambang perselingkuhan. Sebelum terjebak dalam perselingkuhan, pertimbangkan apa yang kamu inginkan lewat enam pertanyaan ini;
Advertisement
1. Apa yang membuat kamu merasa seperti ini?
Pikirkan dengan seksama apakah perasaan dan keinginan berselingkuh digerakkan oleh orang lain atau hanya ide diri sendiri? Menjadi insight yang berharga tentang apa yang mengarahkan kamu menginginkan seks di luar hubungan.
Kamu mungkin merasa jenaka, pintar, atau seksi saat menggoda. Hal itu menggambarkan versi diri yang lebih menarik daripada saat kamu berinteraksi dengan pasangan.
Tanyakan pada diri sendiri "Siapa orang yang hidup dalam pernikahan saya?" saran ahli terapi pasangan dan penulis The State of Affairs: Rethingking Infidelity Esther Perel.
Misalnya, mungkin kamu tidak bisa lagi mengungkapkan kemarahan tentang suatu hal yang mengganggu seperti kehidupan seks, sosial, dan sebagainya. Sebab itu kamu mematikan perasaan dan mencari di tempat lain untuk menghidupkannya.
Atau bisa jadi kamu terus merasa selalu mengomel atau diomeli yang membuat merasa terjebak dan tidak bahagia. Sulit untuk merasa seksi dan gagah saat mengomel atau diomeli.
2. Apa yang hilang dari pernikahan saya?
Merasa tertarik dengan teman lama atau orang baru tidak selalu membuat pernikahan kamu akan hancur, namun bisa jadi itu awal mula permasalahan yang serius. Apa kamu selama ini merasa diabaikan atau dianggap remeh? Apakah pasangan mudah tersinggung dan jahat?
"Kami sering mendengar jika orang-orang berselingkuh karena mereka merasa sakit hati, terabaikan, atau ditinggalkan. Mereka mencari hiburan dengan orang lain dalam upaya merasa dicintai dan diinginkan," ujar psikolog klinis dan salah satu pendiri Emotionally Focused Therapy untuk pasangan Sue Johnson.
Kamu mungkin mengatakan hal seperti "Saya merasa sangat kesepian dalam hubungan ini dan benar-benar ingin membicarakannya," ujar Johnson yang juga penulis Love Sense: The New Revolutionary Science of Romantic Relationship.
Membuka diri seperti ini bisa sangat menyulitkan hubungan namun bisa jadi awal cara komunikasi baru yang baik. Jika pasangan bingung, defensif, mungkin sudah saatnya menemui terapis pasangan berpengalaman.
Advertisement
3. Apakah kamu menginginkan rasa aman atau petualangan?
Dalam hubungan wajar untuk memiliki kontradiksi internal seperti dikatakan Perel. "Kamu menginginkan rasa aman sekaligus petualangan, kamu mencintai pasangan tetapi menginginkan keintiman dengan yan lain."
Menerima rasa tersebut dalam hubungan adalah cara terbaik untuk bagaimana berkompromi dengan kontradiksi. Sebab jika menekan perasaan justru seringkali tidak nyaman dan membuat rasa tersebut justru lebih kuat berkali-kali lipat.
4. Bisakah kamu menangani hal ini?
Selain urusan moral, berselingkuh pasti membuat stres. Meski ada beberapa orang yang dapat mengatur perselingkuhan dengan aman dan tanpa rasa bersalah tapi bagi kebanyakan orang perselingkuhan menyebabkan stres.
"Penelitian kami menunjukkan jika pria dan perempuan menikah yang berbuat curang atau dicurangi atay keduanya berbuat hal sama cenderung lebih tertekan secara psikologis ketimbang pasangan yang setia," ujar associate professor Sosiologi dan Demografi di Penn State University Michelle Frisco.
Kerahasiaan dapat membuat kegelisahan yang terus-menerus, kamu harus melindungi ponsel sekaligus memantau media sosial. Pasangan yang mencurigai dirinya dicurangi juga merasa terancam, cemas, bahkan sedikit gila.
Advertisement
5. Apakah kamu siap menghadapi konsekuensinya?
Hubungan kamu tidak akan gagal saat kamu berselingkuh. Tetapi saat pasangan mengetahui dicurangi adalah bentuk kehancuran dalam hubungan.
Itulah yang ditemukan oleh tim peneliti yang mengekplorasi efek perselingkuhan pada pasangan yang sudah menikah.
"Kamu memiliki tindakan, dan tindakanmu memiliki konsekuensi pada orang lain," jelas Perel.
6. Jika tidak selingkuh, lalu apa?
Kembalilah ke perasaan kamu. Jika hasrat untuk bertualang memenuhi passion-mu temukanlah petualangan sesungguhnya yang menantang untuk ditaklukkan.
Namun jika sudah terlanjur berselingkuh dan merasa bersalah atau malu, maafkan dirimu. "Kita semua membuat kesalahan. Ini bisa jadi peluang bagus untuk belajar dan memperbaiki," ujar Johnson.
Tetapi jika kamu berharap untuk tetap mempertahankan pernikahan, mungkin ingin melewatkan pengakuan besar dan mengimpan kecurangan untuk diri sendiri, tambah Johnson.
Advertisement
Simak Video Berikut
#ChangeMaker