Fimela.com, Jakarta Sebelum vaksin ditemukan, satu-satunya cara untuk melindungi diri dari infeksi virus Corona adalah dengan mengenakan masker ketika kamu berada di luar rumah. Sayangnya, masih banyak orang tidak mau atau enggan mengenakan masker, merasa bahwa masker tidak memiliki dampak apapun.
Seorang profesor ilmu sosial dan perilaku di School of Global Public Health, New York University David B. Abrams menyatakan bahwa keberagaman pendapat ini dapat dihubungkan dengan virus dan pandemi yang terasa sangat asing bagi manusia. Tidak heran jika kemudian kita berpegang pada apapun yang bisa membuat kita merasa aman.
Advertisement
BACA JUGA
Manusia memiliki naluri kuat dengan serangkaian emosi ketika terancam oleh musuh yang tidak dikenal. Dilansir dari huffpost.com, pada saat-saat seperti ini, banyak orang menjadi sangat waspada dan peka terhadap ancaman apapun.
Inilah alasan psikologis yang mendorong perilaku mengenakan masker. Setiap perilaku ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu keyakinan politik, ideologi, faktor sosial, dan pendidikan.
Advertisement
Alasan psikologis di balik orang-orang yang enggan mengenakan masker
Alasan seseorang menolak mengenakan masker bisa beragam, salah satunya karena banyak hal yang tidak pasti saat ini. Pandemi virus Corona adalah salah satu era paling tidak pasti dalam sejarah modern dan ketidakpastian melahirkan ketakutan, yang secara alami memicu kebutuhan akan kontrol, sedangkan masker justru memberi manusia sedikit kontrol.
Beberapa orang merasa lebih aman dengan tidak mengenakan masker. Kebutuhan untuk kontrol inilah yang menjadi kekuatan pendorong bagi seseorang untuk tidak mengenakan masker.
Ada yang berpikir bahwa mengenakan masker berarti proyeksi akan kelemahan dan kekalahan. Satu-satunya cara untuk membuat orang lain ikut mengenakan masker adalah dengan menjadi model bagi orang tersebut.
Saksikan video menarik setelah ini
#ChangeMaker