Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Mira Susanti
Menjadi orang yang introver membuatku sulit mengungkapkan apa yang aku inginkan dan atau menyampaikan pendapatku akan sesuatu. Aku khawatir melukai perasaaan orang lain alih-alih lebih memilih mengorbankan perasaaan hingga kepentinganku sendiri.
Selain itu aku pun menjadi overthinking sebelum melakukan sesuatu yang meski itu baik, kusadari ada sisi negatif dari overthinking tersebut. Karena terlalu banyak berpikir kita ternyata malah tidak melakukan apa pun. Hingga suatu waktu aku diberi tanggung jawab di tempat kerjaku untuk memimpin suatu program yang dipersiapkan sebagai langkah menuju akreditasi. Tempat bekerja belum terlalu tertib dalam masalah administrasi serta dokumentasi. Nah, di sinilah tugasku, memulai perubahan dari nol.
Di samping sifatku yang agak minder juga, serta harus berbicara dan berkomunikasi dengan karyawan lain dengan berbagai macam karakter, usia, latar belakang pendidikan dan banyak lagi hal-hal yang menjadi hambatan sekaligus tantangan pada tugasku ini. Dari sini aku mulai banyak berpikir, jika aku tetap dengan kepribadianku yang dulu. Hanya mendengar lalu mengiyakan, mengikuti suara mayoritas meski sebenarnya tak selaras, memilih diam padahal punya beda pemikiran, maka tidak akan ada perubahan yang bisa kubuat. Itu berarti aku gagal menjalankan misi tugas yang kuemban. Padahal tugas yang kita jalani apa pun itu di dunia adalah amanah dari Sang Pencipta.
Advertisement
Memberanikan Diri
Lalu aku memberanikan diri walaupun dengan keterbatasan ilmuku untuk berbicara didepan orang banyak, menyampaikan sudut pandangku yang kadang berbeda dengan yang lain, memberi penjelasan kepada teman-teman yang belum memahami dan terbuka menerima kritik. Tentu tidak mudah bagiku yang terbiasa berada di zona nyaman, tapi bukan berarti tidak bisa diusahakan bukan?
Ternyata adu argumen, bertukar pikiran adalah sebuah kegiatan positif jika dilakukan demi mencapai tujuan yang positif. Kita jadi lebih paham tentang sudut pandang orang lain, tidak menghakimi suatu pendapat. Karena pendapat pun dihasilkan dari sebuah pemikiran. Dan tidak ada salahnya menyampaikan pendapat kita selama disampaikan dengan cara yang baik dan sopan serta tetap berbesar hati jika ternyata apa yang kita sampaikan bukanlah solusi yang ideal.
Alhamdulillah, semua proses membawa manfaat bagi diri saya sendiri dan orang lain. Tetap dengan semangat yang positif untuk mengutarakan kebaikan tanpa penghakiman terhadap kesalahan.
Saya senang telah bertumbuh dan menjadi versi berbeda dari diri saya yang lalu dengan mengubah kebiasaan saya. Mari berbicara sembari tetap mendengar.
#ChangeMaker