Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Anne San
Menikah dan mempunyai anak adalah impian setiap perempuan. Membina kehidupan bersama seorang suami, saling menyayangi dan menghargai, saling memberi dukungan dan saling mengerti. Terbayang begitu mudah dan penuh kebahagiaan, tapi pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan.
Pernikahan adalah suatu ibadah, menjalaninya harus dengan penuh kesabaran. Sabar menghadapi setiap permasalahan dan harus berusaha mencari solusi di setiap masalah yang ada.
Selain belajar menghargai satu sama lain, seorang perempuan juga harus belajar beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Dari yang sebelumnya terbiasa belanja apa pun yang diinginkan setiap habis gajian, setelah menikah harus bisa mengatur keuangan untuk keperluan rumah tangga, mencatat setiap pos pengeluaran, termasuk mempersiapkan tabungan dan dana darurat. Pada awalnya memang sulit, apalagi untuk aku yang sebelumnya sangat hobi jajan dan gaji selalu habis tanpa menyisihkan untuk tabungan.
Pada awalnya aku merasa masih mudah menjalani itu semua. Sampai tiba waktunya aku harus mengorbankan karierku demi ikut bersama suami dan stay di rumah saja karena permintaan suami seperti itu. Berat memang melepas karier yang sudah dijalani sejak lama dan sudah menemukan titik nyaman. Tapi itulah hidup, selalu ada yang harus dikorbankan saat harus mengambil keputusan. Tapi hikmah dari itu semua, aku jadi bisa lebih fokus mengurus rumah tangga, berbakti pada suami, dan belajar melatih kesabaran saat memiliki keinginan yang belum terpenuhi. Aku jadi lebih hemat karena belajar untuk tidak selalu jajan di luar.Â
Menjadi ibu rumah tangga terkadang jenuh aku rasakan, apalagi saat di kontrakan sendirian karena suami belum pulang kerja. Mau jalan-jalan, tapi suami kurang suka kalau aku keluyuran sendirian. Akhirnya tetap harus belajar menahan diri untuk tidak ngeyel mau jalan-jalan.
Advertisement
Menjalani Peran sebagai Ibu
Berbeda saat sebelum menikah, setiap libur kerja pasti selalu menghabiskan waktu bareng teman nongkrong di kafe atau ke tempat liburan. Saat sudah menikah, aku lebih sering menghabiskan waktu di rumah dengan nonton drakor setelah semua pekerjaan rumah beres, atau cari resep-resep baru di Youtube. Hikmahnya aku jadi bisa masak beraneka makanan dan upgrade skill memasak. Karena dari sebelum menikah aku memang suka masak, setelah menikah jadi lebih banyak jenis makanan dan minuman yang bisa aku buat.
Kehidupanku juga semakin berubah saat sang buah hati lahir. Aku yang sebelumnya masih bisa santai-santai mengerjakan pekerjaan rumah dan masih bisa rebahan sambil nonton drakor, sekarang harus selalu serba express. Mandi harus secepat kilat karena keburu bayi bangun, makan harus ala-ala militer yang dikejar waktu, dan tidur pun sesempatnya saja.
Pada awalnya aku sempat hampir menyerah karena merasa sangat lelah. Tapi setelah dua bulan aku menjalaninya, ternyata aku sanggup menjalani kebiasaan baru itu. Malah sekarang aku jadi multitasking karena bisa makan sambil gendong anak sambil nonton drakor, bisa mandi express dua menit selesai, bisa manfaatkan waktu buat tidur walau kadang hanya lima menit saat bayi tidur juga.
Ternyata mengubah kebiasaan itu tidak sesulit yang dibayangkan. Kuncinya adalah kesabaran dan kesadaran. Jalani perubahan dengan hati yang lapang dan bahagia, maka semua itu akan terasa ringan. Seperti yang aku rasakan saat ini. Aku bahagia menjalani hidup setelah menikah dan hadirnya buah hati ini. Banyak hal yang bisa aku pelajari setiap hari, dan banyak hikmah dari setiap hal yang terjadi. Yang terpenting adalah komunikasi yang baik dengan suami dan saling menghargai satu sama lain. Â
#ChangeMaker