Fimela.com, Jakarta Keharmonisan pasangan suami istri dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Salah satunya adalah yang menyangkut keintiman. Kehidupan seks yang sehat bisa meningkatkan keharmonisan suami istri dalam rumah tangga. Untuk itu baik suami maupun istri perlu sama-sama memahami kebutuhan masing-masing terkait hubungan intim dan seks.
Pria lebih tertarik seks daripada perempuan. Pernyataan itu benar. Mengutip buku Psikologi Pengantin, pria memikirkan seks lebih banyak dari perempuan. Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Pria Cenderung Mencari Kepuasan Fisik
Dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam berhubungan intim pun, pria lebih mencari kepuasan fisik dibanding pemenuhan kebutuhan emosional. Secara umum, kebutuhan pria akan seks lebih bisa lebih tinggi dari hasrat perempuan. Setelah menikah, penting untuk berkomunikasi yang lebih terbuka dengan pasangan soal kebutuhan dalam berhubungan intim.
Otak pria dipenuhi grey matter atau materi abu-abu yang berisi neuron aktif sementara otak perempuan lebih didominasi white matter atau materi putih yang berisi lebih banyak koneksi antar neuron. Berdasarkan teori emphatisizing-systemizing, otak pria terprogram untuk understanding and bulding system. Lalu bagaimana dengan otak perempuan? Otak perempuan terprogram untuk empati. Perempuan lebih mengedepankan empati di mana ia akan berusaha mengenali pikiran dan perasaan orang lain, termasuk pasangan. Dalam berhubungan intim, seorang perempuan akan sangat melibatkan serta lebih mengedepankan perasaan dan emosinya.
Keharmonisan dan kepuasan dalam hubungan intim di rumah tangga perlu selalu diselaraskan dengan kebutuhan masing-masing. Meski seorang pria memikirkan seks lebih banyak daripada perempuan, bukan perarti itu jadi pembenaran baginya untuk melakukan hubungan intim dengan sembarang perempuan setelah menikah. Tetap fokus utamanya adalah membangun keharmonisan dan hubungan intim yang memuaskan di dalam rumah tangga.
#ChangeMaker