Fimela.com, Jakarta Pandemi virus corona membuat keadaan berbeda, seperti saat ini kita harus menjalan new normal atau kebiasan dan perilaku baru. Mulai dari beradaptasi dengan hidup bersih dan sehat, seperti rajin cuci tangan dengan air dan sabun, memakai masker saat di luar rumah, hingga menjaga jarak dengan orang lain.
BACA JUGA
Advertisement
New normal juga melahirkan low touch economy, di mana para pengusaha dipaksa beroperasi dengan pendekatan baru seperti mengikuti protok kesehatan. "Kami harus betul-betul menyikapi new normal ini agar bisnis bisa selamat. Maka harus disesusaikan dengan new normal sambil tetap mencegah virus corona," ujar F. Tirto Kusnadi, Ketua Umum GP Farmasi, dalam acara Krista Webinar.
Tirto menyampaikan new normal berdampak pada setiap industri termasuk farmasi. Menurutnya, walaupun berdampak rendah dari industri lainya, namun tetap harus waspada. Lalu bagaimana sebaiknya industri farmasi menyikap new normal? Tirto pun menjawab;
Pabrik
1. Susun ulang forecast penjualan dan rencana produksi agar bisa sesuai dengan kebutuhan pasar dan mempertahankan daya asing.
2. Portfolio produk perlu disesuaikan dengan perubahan perilaku hidup masyarakat.
3. Lakukan inovasi dalam bisnis, namun tidak terbatas pada sektor pemasaran.
Distribusi
Kembangkan Ecommerce B to B untuk menjawab physical distancing dan memperpendek rantai distribusi.
Apotek dan Toko Obat
Kembangkan Ecommerce B to C dan bergabung dengan e commerce B to B.
Advertisement
Langkah industri farmasi di era new normal
Vicent Herjianto, Ketua Komite Pengembangan Perdagangan dan Industri Bahan Baku Obat GP Farmasi juga menyampaikan ada tujuh poin yang dapat dilakukan industri farmasi untuk situasi new normal.
1. Memantau perubahan sikap pelanggan
2. Minta masukan dari pelanggan, karyawan, dan rekan kerja untuk strategi yang lebih baik
3. Bisnis tidak kembali normal seperti sebelum ada Covid-19, melainkan harus mengikuti model bisnis yang disesuaikan dengan new normal.
4. Konsultasi
5. Kreatif, selalu bereksperimen
6. Persiapkan dengan baik
7. Kelola keuangan secara cermat
#Changemaker