4 Alasan Mengapa Pria Memilih Selingkuh

alasan selingkuh — Kenapa pria selingkuh?/Copyright shutterstock.com

Fimela.com, Jakarta Perselingkuhan semakin sering terjadi, hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Secara statistik, pria lebih rentan untuk selingkuh daripada perempuan. Pertanyaannya adalah mengapa pria lebih mudah untuk melakukan perselingkuhan? Ya, tentunya ada sejumlah alasan mengapa sebagian besar pria berselingkuh, seperti berikut ini.

Kebosanan

Laki-laki tentu saja sosok makhluk yang mencari sensasi dan tantangan baru dalam hidup. Pria lebih mudah merasa bosan, terlebih dengan suasana di rumah atau dengan sikap istri yang mungkin tidak menarik lagi bagi mereka. Ini juga terjadi akibat, pasangan mereka tidak terlalu memuaskan mereka dalam berhubungan yang membuatnya mencari pasangan lain.

Itu Sifatnya

Pria dapat memiliki lebih banyak pasangan. Banyak juga yang berpendapat bahwa ada lebih banyak perempuan daripada pria, jadi masuk akal bagi pria untuk memiliki lebih dari satu teman kencan, istri atau pasangan.

Masalah Finansial dan Makna dalam Hidup

Ilustrasi Selingkuh, Pelakor (iStockphoto)

Pada manusia tertentu pria bisanya merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ada kalanya suami merasa putus asa dengan pekerjaannya. Bahkan mereka membuang mimpi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih terjamin. Meskipun penting baginya untuk mempertahankan pekerjaannya saat ini, itu tidak berarti dia harus melepaskan harapan dan impiannya untuk berkarier. Dukung suami untuk melewati masa sulit ini bersama-sama dan dukunglah mimpinya.

Menghindari Tanggung Jawab

mungkin banyak pria merasa tertekan dari keluarga karena mereka menjadi kepala keluarga yang memiliki tanggung jawab penuh dengan keluarganya. Bermain dengan perempuan lain adalah salah salah satu alasan mengapa mereka berselingkuh yaitu tidak terlalu bertanggung jawab dengan teman kencannya.

Ini mungkin hal yang sensitif dan sering kali membuat seseorang tidak nyaman. Setiap orang tentu memiliki alasan mengapa mereka melakukan itu. Introspeksi diri mungkin dapat dilakukan untuk memperbaiki masing-masing individu.