Sukses

Lifestyle

Jakarta Terapkan PSBB Transisi, PT KCI Menambah Jumlah Perjalanan KRL

Fimela.com, Jakarta DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi sebelum memasuki era new normal. Untuk itu, sebagian besar masyarakat mulai kembali aktif beraktivitas meski harus menjalani sejumlah protokol yang ketat. Sebagian dari mereka tentu merupakan pengguna Kereta Rel Listrik (KRL). Agar tidak terjadi penumpukan, PT KCI menambah jumlah perjalanan KRL selama masa transisi ini. 

Hal ini dikatakan VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba, bhawa penambahan perjalanan sudah dilakukan secara maksimal dan sulit untuk ditambah kembali. Khususnya di jam-jam sibuk. 

"PT KCI selama ini juga tidak mengurangi Jarak waktu antarkereta atau headway terutama pada jam-jam sibuk," ujar Anne seperti dikutip dari Liputan6. 

Anne juga menjelaskan waktu tunggu kereta dan jumlah perjalanan KRL pada jam sibuk di pagi hari. Di lintas Bogor, waktu tunggu kereta ditetapkan 5 menit, dengan perjalanan 124 perjalanan KRL di pagi hari di jam sibuk, dan 126 perjalanan pada sore hari. Sementara, di lintas Bekasi, headway pada jam sibuk antara 10-15 menit dengan 51 perjalanan KRL pada jam sibuk di pagi hari, dan 55 perjalanan pada sore hari. 

Sementara itu, lintas Rangkasbitung/Serpong memiliki headway yang sama dengan lintas bekasi, dan 30 menit untuk kereta-kereta pemberangkatan maupun tujuan Rangkasbitung dengan 58 perjalanan pada jam sibuk pagi hari dan 67 perjalanan pada sore hari. 

Sedangkan, lintas Tangerang memiliki headway yang lebih panjang yaitu antara 18-20 menit, dengan 26 perjalanan pada jam sibuk pagi hari dan 31 perjalanan pada sore hari. 

Jumlah Penumpang

Selama masa transisi ini, KCI juga mengadakan pembatasan penumpang. Menurut Anne, KCI saat ini mengikuti aturan dari pemerintah mengenai jumlah pengguna yang diizinkan dalam satu kereta, yaitu 35% dari kapasitas umum. 

"Pada masa transisi ini, KCI masih mengikuti aturan dari pemerintah mengenai jumlah pengguna yang diizinkan dalam satu kereta yaitu 35 persen dari kapasitas maksimum," ucapnya kepada Liputan6.

Karena itu, pengguna akan diatur melalui beberapa titik penyekatan sebelum masuk ke peron untuk naik KRL. Penyekatan ini sebenarnya sudah berlaku sejak masa PBB. Penyekatan ini berfungsi agar penumpang tetap menerapkan physical distancing. 

#ChangeMaker

Simak Video Berikut

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading