Fimela.com, Jakarta Memiliki teman yang akrab tidak selamanya menjadi baik dan menyenangkan. Masih akan ada sifat dasar manusia yang mencari keuntungan sendiri dalam sebuah persahabatan.
Tidak masalah jika kamu ingin berteman dengan siapa saja. Yang patut kamu perhatikan adalah ciri dan karakter yang ingin dekat denganmu. Jangan sampai, ia hanya memanfaatkan status teman yang disandangnya hanya untuk keuntungan pribadi semata. Tentunya ini akan menjadi sebuah pertemanan yang toxic bukan?
Advertisement
BACA JUGA
Untuk mengenal seperti apa karakter teman yang toxic dalam persahabatan, berikut beberapa cirinya melansir dari Purewow pada Kamis (4/6/2020).
1. Manipulatif
Ini menjadi salah satu ciri yang hampir tidak terlihat. Mungkin kamu sendiri pun tak sadar bahwa temanmu sedang berusaha memanipulasi keadaan untuk keuntungannya sendiri. Teman semacam ini menggunakan sejumlah modus untuk membuat seseorang melakukan apa yang mereka inginkan. Hati-hati dengan teman seperti ini karena ia akan selalu mengatasnamakan pertemanan agar kamu melakukan apa yang ia inginkan.
2. Lebih banyak menerima daripada memberi
Dalam sebuah hubungan mereka tidak sepatutnya perhitungan. Namun, hubungan pun tidak akan berhasil jika tidak adanya keseimbangan dan kesadaran untuk saling melengkapi. Tipikal teman yang toxic bisa kamu kenali dari caranya memperlakukanmu. Sebesar atau sesering apa ia menghargai atau memuji usahamu. Jika ia lebih sering menghina dan mengharapkan ganti dari sesuatu yang tidak diharapkannya, lebih baik tinggalkan dia sebagai temanmu.
Advertisement
3. Permintaan maaf yang tidak tulus
Ketika seseorang melakukan kesalahan, sudah sewajarnya jika ia menyesali perbuataanya dan meminta maaf. Namun hal ini justru akan dilakukan teman toxic dengan tidak tulus. Ia akan meminta maaf dengan banyak alasan. Tidak jarang, ia menceritakan situasi yang menjadikannya korban alias play victim.
4. Tidak mendengarkanmu
Tidak mungkin teman yang baik akan mengabaikanmu. Namun jika ia mengabaikanmu, pikirkanlah seberapa penting dirimu untuknya sebagai seorang teman. Ia cenderung meremehkanmu dan menganggap semua nasihatmu sebagai teman tidak penting.
5. Membuatmu selalu merasa bersalah
Hal ini bisa saja terjadi dalam kondisi yang membuatnya kesal dan menjadikanmu sebagai pihak yang paling bersalah. Tentu sebagai temannya, kamu tidak merasa enak hati. Padahal belum tentu kesalahan sepenuhnya ada padamu. Jangan biarkan dirimu hanyut dalam skema memberi terus menerus tanpa menerima apapun.
Simak video berikut ini
#changemaker