Fimela.com, Jakarta Ketika membersihkan dapur dan harus menyortir bahan-bahan makanan dan bumbu dapur salah satu kriteria yang perlu menjadi pedoman mungkin adalah tanggal kedaluwarsa. Jika menemukan botol minyak ziatun yang sudah kedaluwarsa, mungkin kamu akan merasa sayang jika harus membuangnya begitu saja.
BACA JUGA
Advertisement
Banyak orang mungkin penasaran, bagaimana mungkin minyak bisa kedaluwarsa? Tidak seperti minyak sayur yang lebih awet disimpan dalam waktu lama, ternyata minyak zaitun kedaluwarsa akan mengalami perubahan rasa dan kandungan.
Seperti dilansir dari Healthline, secara logika buah ziatun adalah tanaman yang bisa busuk, dan meskipun dijadikan minyak, tetap memiliki batas layak konsumsi atau dengan kata lain, bisa kedaluwarsa. Umumnya minyak zaitun memiliki masa layak konsumsi selama 18-24 bulan sejak dikemas dalam botol.
Advertisement
Minyak zaitun kedaluwarsa
Sedangkan untuk varian extra virgin oil yang tidak banyak mengalami pengolahan, biasanya lebih pendek masa layak konsumsinya, berkisar antara 12-18 bulan saja sejak dikemas.
Tapi apa sebenarnya perubahan yang terjadi pada minyak zaitun? Apakah benar-benar tak bisa digunakan dan harus dibuang? Minyak zaitun yang lewat tanggal kedaluwarsa akan mengalami perubahan rasa. Minyak zaitun kedaluwarsa akan terasa tengik dan tidak enak. Bahkan dalam waktu tertentu bisa menimbulkan rasa pahit sehingga membuat makanan tidak enak.
Minyak zaitun kedaluwarsan tidak akan membuatmu sakit, jadi boleh saja jika ingin menggunakannya. Hanya saja kandungan antioksidannya berkurang. Umumnya minyak zaitun yang sudah tengik bisa digunakan untuk memijat tubuh, membersihkan wajah atau sesuatu, dan lainnya yang bukan berhubungan dengan makanan.
Jadi, jangan abaikan jika minyak zaitun melebihi tanggal kedaluwarsanya, jangan asal dipakai jika tak ingin rasa makanan jadi tengik dan pahit.Â
#ChangeMaker with FIMELA