Sukses

Lifestyle

Pandemi di Bulan Suci Membuat Lebih Banyak Instropeksi Diri

Fimela.com, Jakarta Punya kisah atau kesan tak terlupakan terkait bulan Ramadan? Atau mungkin punya harapan khusus di bulan Ramadan? Bulan Ramadan memang bulan yang istimewa. Masing-masing dari kita pun punya kisah atau pengalaman tak terlupakan yang berkaitan dengan bulan ini. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam My Ramadan Story: Berbagi Kisah di Bulan yang Suci ini.

***

Oleh: Rahayu Putri

Bulan suci telah datang kembali menghampiri, meskipun kondisi lahir dan batin tidak sepenuhnya baik tapi berkat ini harus tetap disyukuri. Semoga sahabat Fimela juga masih tetap bersemangat menyambut bulan Ramadan ini dalam kondisi apa pun. Aku secara pribadi juga masih belum tahu seperti apa melalui bulan suci ini, karena seperti yang sahabat Fimela rasakan juga, saat ini saja kita sudah kesulitan menyesuaikan diri karena pandemi. Akan tetapi, aku sangat gembira karena bisa melewati bulan yang suci ini bersama keluarga yang tercinta.

Sahabat Fimela, apakah kalian merasakan sesuatu yang berbeda di bulan suci ini? Apakah kalian sedih dengan segala peraturan baru yang membatasi kegiatan yang biasa kita lakukan di bulan suci ini? Sahabat Fimela mungkin juga merasa kecewa atau sedih, tapi kita juga harus bisa memahami bahwa itu adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk melindungi kita jadi aku juga tengah berusaha melihat sisi positif dari berbagai peraturan baru yang diturunkan.

Pada bulan yang suci ini, aku cukup banyak mengetahui cerita dari orang–orang terdekatku atau para tetanggaku yang merasa sedih karena pendapatan menurun, interaksi dengan orang lain dibatasi, dan segala hal yang baik-baik saja bisa menimbulkan masalah karena kondisi psikologis kita. Pandemi ini, membuatku menyadari beberapa hal sahabat Fimela, aku rasa kalian juga pasti menyadarinya juga. Hal-hal yang dulunya tidak terlalu berharga menurutku, sekarang menjadi sesuatu yang kurindukan.

1. Berkumpul dengan Teman

Sahabat Fimela, selama masa pandemi ini apakah kalian pernah merindukan teman-teman kalian? Aku tiba-tiba saja merindukan teman-temanku, padahal kami setiap hari bertukar kabar baik lewat teks ataupun video. Pada awal masa bekerja dari rumah aku meyakinkan diriku bahwa tidak masalah untuk tidak berjumpa dengan teman-temanku dalam jangka waktu tertentu karena aku pun sebenarnya juga cukup introvert. Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan perkiraanku. Meskipun aku selalu bertukar kabar dengan kawan-kawanku aku masih saja merasakan ada yang kurang dan menurutku aku memang perlu bertemu dengan orang lain tidak hanya dengan anggota keluarga intiku saja.

Dari sana, aku mulai menyadari bahwa bertemu dan berkumpul dengan teman-temanku adalah hal yang sangat penting. Dulu, aku selalu menolak jika diajak untuk hang out dengan teman-temanku, karena menurutku pergi dengan mereka cukup sekali saja seminggu atau sebulan karena kami telah bertemu setiap hari di kampus. Namun, saat aku mulai melaksanakan kuliah secara daring dan mengerjakan pekerjaanku di rumah, aku mulai merasakan meskipun berkumpul dengan teman-temanku hanya seminggu atau dua minggu sekali ternyata hal ini sangat memabantu kita untuk mengubah suasana hati menjadi lebih baik lagi.

Aku jadi ingat bahwa yang serupa akan tertarik dengan yang serupa dan bersuka cita dengan golongannya. Aku dan teman-temanku memang biasanya hanya berkumpul untuk sekadar makan bersama dan bercanda gurau menceritakan pengalaman kami tapi hanya melalui itu saja kami menjadi sangat gembira. Kalian tidak perlu mengerluarkan uang yang banyak untuk merasakan kegembiraan, sejauh kita berada di dekat orang-orang yang kita cintai maka kita bisa merasakan kegembiraan juga.

2. Menjadi Wanita Karier adalah Pilihan yang Tepat

Mungkin banyak dari kalian yang memikirkan hal ini selama masa pandemi ini. Kalian bisa saja mulai kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai atau pun bisa saja kalian malah mendapatkan pekerjaan yang tepat karena kejadian ini. Pada bulan Ramadan ini tentunya aktivitas banyak dihabiskan di rumah karena sedang berpuasa juga selain itu juga pasti lebih banyak wanita yang berusaha mencoba resep masakan baru untuk menu berbuka maupun sahur.

Pada bulan yang suci ini aku menyadari bahwa, wanita tidak selamanya hanya menjadi ibu rumah tangga. Bagi kalian mungkin ini pilihan yang sulit, tapi aku menyadari hal ini saat di bulan suci ini. Rutinitas yang kita miliki di rumah sebagai ibu rumah tangga memang menjadi salah satu hal yang harus dilakukan oleh perempuan akan tetapi menjadi ibu rumah tangga juga perlu pintar. Kebutuhan yang terus bertambah dan minimnya pemasukakn juga harus dipikirkan, tidak selamanya wanita bisa bergantung kepada suaminya. Seperti sekarang ini, saat bulan Ramadan dimana kebutuhan biasanya juga bertambah dan harga bahan pokok juga melonjak, sebagai wanita kita tidak bisa terus menerus bergantung kepada suami. Kita juga perlu berupaya memperoleh pendapatan agar bisa memenuhi kebutuhan kita dan membantu mengkoordinir berbagai kebutuhan rumah tangga.

Meskipun aku belum berencana untuk menikah dalam waktu dekat, namun aku meyakinkan diriku untuk menjadi wanita karier saat ini. Lebih fokus untuk mencari pekerjaan yang sesuai dan mulai belajar mengatur keuangan dengan pendapatan yang aku peroleh. Pekerjaan yang kumiliki haruslah pekerjaan yang jujur, hasil yang kuperoleh dari pekerjaanku ini haruslah dibelajakan untuk memenuhi kebutuhanku dan kebutuhan orang-orang di sekelilingku. Bulan suci ini memang benar-benar membawa berkah.

3. Pendidikan adalah Aspek yang Sangat Penting

Sahabat Fimela, pasti juga banyak yang masih berkuliah atau berencana untuk melanjutkan pendidikan. Pendidikan adalah aspek yang cukup penting untuk menunjang kehidupan kita nantinya. Pada bulan suci Ramadan ini, kuliah secara daring ataupun kegiatan belajar mengajar di rumah secara daring pasti tidak dilaksanakan penuh selama satu bulan. Pasti terdapat dua minggu liburan pada hari-hari puasa dan menjelang hari raya Idulfitri.

Pada hari libur yang cukup banyak ini, aku merasa cukup senang di dua hari awal masa liburan. Akan tetapi, mulai hari ketiga aku mulai merasa aneh jika aku hanya beraktivitas saja dan tidak memperoleh pemahaman baru. Biasanya setiap hari pasti ada hal baru yang kuperoleh dan apa saja yang bisa aku terapkan dalam hidupku berdasarkan pemahaman baru itu, namun selama liburan ini semuanya menjadi kosong. Aku jadi ingat pernah membaca di suatu buku yang menyebutkan bahwa, “Anggaplah manusia sebagai suatu tambang yang kaya akan permata-permata yang tak ternilai harganya. Hanya pendidikanlah yang dapat mengerluarkan harta kekayaan darinya dan memungkinkan umat manusia mendapatkan keuntungan darinya.”

Kejadian yang aku alami beberapa waktu ini mengingatkanku kepada kutipan itu bahwa pendidikan memang sangat penting. Melalui pendidikan kita meningkatkan kemampuan kita dan menjadi berguna untuk orang lain. Ketidaktahuan memang hanya bisa hilang melalui pendidikan. Saat sahabat Fimela memperoleh pemahaman baru, pasti sahabat Fimela sangat ingin membagikan hal itu kepada orang lain. Jika kita tidak memperoleh pemahaman baik dari ilmu pengetahuan atau pun berbagai sumber yang lain maka bisa saja kita berhenti melakukan kedermawanan dengan tidak lagi membantu orang lain dan membagikan hal baru karena kita berhenti belajar. Maka dari itu aku meyakinkan diriku untuk melanjutkan pendidikanku ke jenjang selanjutnya dan tidak menundanya walau sebentar.

Ternyata banyak sekali ya sahabat Fimela berbagai berkah yang kita bisa peroleh di bulan suci ini. Meskipun bulan suci ini diwarnai dengan adanya pandemi tapi ternyata masih tetap membawa kegembiraan. Bulan suci ini mengingatkan kita mana yang perlu diutamakan dan mana yang perlu dibuang. Pada bulan Ramadan ini kita juga bisa semakin bersyukur atas apa yang kita peroleh dan bisa mulai menentukan langkah yang akan kita ambil. Pada hari-hari yang suci ini semuanya terasa lebih baik, dan setiap usaha yang kita miliki ternyata membawa berkah bagi diri kita maupun orang lain.

Semoga sahabat Fimela juga bisa merasakan makna bulan suci yang penuh berkah ini secara mendalam juga sehingga bisa meningkatkan rasa syukur kita. Jika kita terus berusaha memaknai hari-hari yang suci ini maka kita pasti bisa menyambut hari yang fitri dengan penuh suka cita dan kerendahan hati.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading