Fimela.com, Jakarta Bagi para orangtua, mengajarkan kebiasaan berpuasa pada anak merupakan kewajiban agar anak mengerti arti puasa sejak dini. Memperkenalkan puasa pada anak membuat anak jadi terbiasa dan memahami bahwa ibadah puasa kelak akan menjadi kewajibannya juga saat beranjak remaja dan dewasa.
Sebenarnya untuk mengajarkan puasa pada anak, orangtua bisa memulainya dengan cara menerapkan puasa pada anak sejak kecil. Misalnya, memberlakukan puasa setengah hari, sehingga secara tidak langsung anak akan beradaptasi dengan kebiasaan berpuasa. Bisa juga apabila anak sudah kuat, diberlakukan puasa satu hari penuh.
Advertisement
BACA JUGA
Walaupun sudah bisa berpuasa satu hari penuh, tetapi disarankan bagi orangtua untuk melakukan evaluasi puasa anak selama ramadan agar orangtua bisa mengetahui kondisi anak saat mereka berpuasa. Pastinya kejadian seperti batal puasa karena tidak bisa menahan lapar sangat mungkin terjadi.
Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan evaluasi secara berkala, bisa dimulai dengan jarak satu minggu sekali atau pada saat menjelang lebaran. Evaluasi ini sangat berguna, baik bagi anak maupun orangtua. Buat para orangtua yang masih bingung bagaimana caranya melakukan evaluasi puasa anak, simak ulasan berikut.
Fimela.com akan membagikan 5 cara mengevaluasi puasa anak selama ramadan, mari evaluasi puasa anak dengan 5 cara dibawah ini.
Advertisement
Mengajak Anak Berbicara
Pertama, cara untuk mengevaluasi puasa anak adalah dengan mengajaknya berbicara, perlu adanya komunikasi langsung antar orangtua dan anak dalam proses evaluasi. Orangtua bisa mencari waktu yang tepat untuk berbicara pada anak seperti setelah sholat tarawih dan sebelum tidur.
Dengan mengajak anak berbicara, hal itu juga bisa membuat hubungan komunikasi anak dan orangtua menjadi lebih dekat dan hangat. Sudah sepatutnya anak terbuka pada orangtua dan orangtua memberikan space atau wadah kepada anak untuk berbagi.
Orangtua bisa memulai obrolan dengan anak, bisa dimulai dengan menanyakan bagaimana anak menjalani puasa, serta pengalaman apa saja yang ia dapatkan saat berpuasa. Dengan begitu, anak akan merasa diperhatikan dan dipedulikan sehingga bisa memotivasinya untuk rajin berpuasa.
Membuat Tabel Sederhana
Kedua, orangtua bisa memulai evaluasi dengan membuat tabel sederhana berisi tanggal-tanggal dala satu bulan dan mencontrengnya apabila anak berhasil berpuasa penuh satu hari. Dengan tabel tersebut, kualitas puasa anak dapat terlihat dan terukur sehingga orangtua memiliki gambaran jelas bagaimana anaknya berpuasa.
Tabel ini tidak hanya berguna untuk orangtua, tetapi juga berguna untuk anak sehingga ia bisa melihat dan menilai dirinya sendiri dalam berpuasa. Disarankan agar orangtua bisa membuat tabel sederhana dengan kreatif, bisa dengan menggunakan papan atau sterofoam bekas yang bisa disulap menjadi tabel dinding.
Advertisement
Tanyakan Pada Anak
Ketiga, cara untuk mengevaluasi puasa anak selanjutnya adalah menanyakan hambatan-hambatan yang dialami anak pada saat berpuasa. Misalnya ketika mereka membatalkan puasa secara sengaja ataupun tidak disengaja. Upayakan agar anak terbuka dan menceritakan hambatan apa saja yang ia alami.
Ketika anak bersedia membagi cerita tentang hambatan yang ia alami saat berpuasa, orangtua juga akhirnya jadi mengerti permasalahan anak dan tahu apa yang harus dilakukan agar anak tidak mengalami hambatan serupa. Terbuka dengan hambatan puasa kepada orangtua juga mengajarkan anak untuk senantiasa jujur dan mau mengakui kesulitannya.
Cari Solusi Bersama
Keempat, ini saatnya orangtua dan anak untuk mencari solusi bersama setelah mengidentifikasi hambatan anak dalam berpuasa. Solusi ini diperlukan agar hambatan-hambatan yang dialami oleh anak tidak terjadi lagi atau anak bisa berpuasa tanpa perlu terganggu dengan hambatan-hambatan yang pernah ia alami.
Mencari solusi bersama merupakan cara bijak yang bisa diterapkan orangtua dan anak dalam memecahkan sebuah masalah. Cara ini juga dapat mengajarkan anak untuk berfokus pada solusi bukan hanya mengeluhkan masalahnya saja.
Advertisement
Mengapreasiasi Anak
Kelima dan terakhir, cara untuk mengevaluasi anak ialah dengan memberikannya apresiasi karena sudah berhasil melaksanakan puasa di usianya yang masih kecil. Apresiasi yang diberikan oleh orangtua pasti membuat anak bahagia dan semakin semangat dalam menjalani puasa.
Bentuk apresiasi yang bisa dilakukan oleh orangtua contohnya adalah memberikan pujian atau memberikan hadiah-hadiah kecil seperti memasak makanan favoritnya atau membelikannya sesuatu yang sangat ia inginkan. Dengan diapresiasi, anak juga akan belajar untuk memuji dan menghargai sesuatu, kelak hal ini akan menjadi salah satu karakter baik saat anak tumbuh dewasa.