Fimela.com, Jakarta Pernah punya pasangan yang menjadikan alasan selingkuhnya karena sudah tidak cinta lagi denganmu? Sebenarnya dia ingin putus darimu, tapi dia terlalu pengecut untuk jujur. Sehingga menduakanmu menjadi pelariannya.
Sungguh mengesalkan jika pria yang sebenarnya ingin putus darimu malah memilih untuk selingkuh dulu. Kalau seperti ini situasinya, kita akan sakit hati dua kali. Sakit hati karena ternyata dia sudah tidak mencintai kita dan sakit hati karena dia menduakan kita. Kalau memang ingin putus sebaiknya jujur saja, nggak usah pakai selingkuh dulu.
Advertisement
BACA JUGA
Kejujuran Jauh Lebih Baik daripada Kepura-puraan
Walaupun menyakitkan, kejujuran tetaplah penting. Daripada harus disembunyikan dalam kepura-puraan, berani jujur adalah sikap yang lebih baik. Sebagai perempuan dewasa, kita paham betul bahwa kejujuran bisa membuat keadaan lebih baik. Meski pahit saat pasanganmu meminta untuk putus, setidaknya dengan begitu kita bisa memutuskan untuk memulai hidup baru.
Perselingkuhan Pasti Meninggalkan Luka
Perselingkuhan pasti akan menciptakan luka tersendiri. Apa pun alasannya, berselingkuh tak bisa dibenarkan. Jika masih punya komitmen dengan seseorang, ada baiknya menjaga komitmen tersebut sebaik-baiknya. Bukannya malah mengkhianati komitmen itu dan melakukan tindakan yang hanya akan menghadirkan luka.
Advertisement
Somewhere underneath it all, I know he doesn't deserve to take up space in my brain. ― Susane Colasanti, Take Me There
Ada Hubungan yang Memang Tak Bisa Dipertahankan
Kita paham bahwa ada hubungan yang kadang tak bisa dipertahankan karena berbagai alasan. Memaksakan hubungan yang tak sehat untuk dipertahankan pun hanya akan membuat kita menderita. Jika memang harus putus, sebaiknya diakhiri. Tak perlu ditambah dengan luka dan rasa sakti hati yang baru dengan mendua.
Semoga kita terhindar dari seseorang yang tak bisa jujur dalam hubungan. Bila seseorang memilih untuk selingkuh, itu pertanda bahwa ada sesuatu yang salah dalam dirinya. Kesetiaan itu mahal harganya.
#ChangeMaker