Catat, Ini Prediksi Tanggal Jatuhnya Hari Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Hilal — Ilustrasi Kartu Ucapan Lebaran Credit: freepik.com

Fimela.com, Jakarta Tidak terasa sebentar lagi kita akan menyambut hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri setelah menunaikan ibadah puasa di bulan ramadan selama satu bulan penuh. Menjalankan ibadah puasa khususnya tahun ini bukanlah suatu perkara mudah karena pada saat yang sama, Indonesia juga tengah dilanda pandemi Covid-19.

Tentunya menjadi ujian kesabaran yang harus bisa dilalui oleh umat muslim agar tetap bisa melaksanakan ibadah dengan baik ditengah wabah yang belum berkesudahan. Tidak ada tarawih berjamaah, agenda ngabuburit, sampai buka puasa bersama. Semuanya ditunda dulu dan kita tetap harus menahan diri di rumah agar penyebaran tidak meningkat.

Bahkan salah satu isu yang sempat heboh diperbincangkan ialah perkara mudik dan pulang kampung yang cukup membingungkan masyarakat. Belum lagi kini terdapat himbauan terkait pelaksanaan sholat Idul Fitri yang tidak dilaksanakan berjamaah di masjid, mushola, atau tanah lapang seperti pada pelaksanaan sholat Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya.

Semua keterbatasan ini pasti berat diterima namun, harus tetap dipatuhi dan jangan sampai sedikitpun mengendurkan semangat ketakwaan. Mengingat lebaran tinggal menghitung hari, berikut Fimela.com akan mengulas prediksi tanggal jatuhnya hari lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441. Simak ulasannya berikut ini.

TERKAIT: Seduhan Kayu Manis yang Praktis dan Bermanfaat untuk Kesehatan Anda

TERKAIT: Cara Membuat Teh Herbal dari Daun untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi

TERKAIT: 6 Cara Membuat Minuman Jahe Hangat dan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol

Prediksi Tanggal Jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Biasanya, jatuhnya tanggal Hari Raya Idul Fitri di Indonesia memiliki beberapa versi. Ada versi Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, ada versi kalender masehi, dan ada versi pemerintah yang dalam hal ini biasanya sering berpapasan dengan versi Nahdlatul Ulama (NU).

Berikut beberapa prediksi jatuhnya hari lebaran menurut masing-masing versi:

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran Menurut Muhammadiyah

PP Muhammadiyah sendiri telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1441 H melalui metode hisab. Hasilnya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H akan jatuh pada Minggu 24 Mei 2020. Pengumuman ini juga telah resmi tersebar lewat Twitter Muhammadiyah di akun @muhammadiyah.

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran Menurut Kalender

Dalam kalender 2020, Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441 H jatuh pada Minggu hingga Senin yaitu 24-25 Mei 2020. Hari Raya Idul Fitri 1441 H didahului cuti bersama pada Jumat 22 Mei 2020.

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran Menurut Pemerintah

Sedangkan, penentuan Hari Raya Idul Fitri menurut keputusan pemerintah harus menunggu hasil sidang isbat terlebih dahulu. Sidang ini nantinya akan diadakan oleh Kementerian Agama dan melibatkan berbagai unsur ormas Islam yang berkepentingan.

Namun karena menyesuaikan situasi, sidang isbat kali ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan, sehingga tidak semua pihak harus hadir di Kementerian Agama. Unsur pimpinan ormas bisa hadir melalui aplikasi online untuk meminimalkan kontak dan risiko penularan Covid-19.

Selama siding berlangsung, pemerintah akan menerima pertimbangan dari berbagai ormas. Pemerintah juga akan menggunakan masukan dari Tim Falakiyah Kemenag. Hasil sidang isbat menjadi dasar penetapan Idul Fitri atau 1 Syawal 1441 H.

Proses Penentuan Hilal 1 Syawal

Proses penetuan hilal 1 Syawal merupakan urusan yang serius dan tidak bisa diputuskan secara asal-asalan. Ada proses dan kajian serta ilmu khusus yang digunakan untuk melihat dan menetapkan hilal, apalagi untuk penetapan Hari Raya Idul Fitri.

Hilal sendiri merupakan unsur penting di dalam kalender Islam. Hilal adalah bulan sabit kecil yang terlihat tepat setelah matahari terbenam. Jika bulan sabit sudah terlihat, meski pun tipis, maka sudah dipastikan penanggalan baru akan terjadi setelahnya.

Adapun hukum penggunaan hilal mengacu pada hukum tertinggi Islam, yakni kitab suci Al-Quran. Kemudian, siapapun yang menjadi ahli hilal tentu harus memahami ilmu falak, yakni ilmu astronomi Islam serta ilmu hisab yang merupakan perhitungan matematis untuk menentukan posisi bulan dalam sudut tertentu.

Hilal sendiri sebenarnya dapat dilihat dengan mata telanjang, namun dalam beberapa kasus juga bisa menggunakan teropong untuk bantuan agar bisa memastikannya secara akurat.