Fimela.com, Jakarta Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh pahala dan penuh berkah. Umat Muslim selalu bersukacita saat menjalani ibadah di bulan Ramadan, walaupun sedang ada pandemi virus corona.
Dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan, kondisi jiwa dan raga perlu disiapkan sebaik mungkin. Setiap amalan dan ibadah dalam bulan suci ini akan dilipatgandakan pahalanya.
Selain harus berpuasa, perlu dipahami tentang 10 keutamaan bulan Ramadan penuh berkah, yang dirangkum dari Dream.co.id:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Bulan Ramadan Merupakan Bulan Diturunkannya Al-Quran
Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang memiliki arti:
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa) maka wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu sekalian bersyukur.”
Bulan Dibukanya Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu Neraka
Pada saat bulan suci Ramadan, Allah membuka lebar pintu surga bagi siapapun yang ingin memasukinya, dan menutup pintu neraka.
Menurut hadis Rasulullah SAW., dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, tentang keutamaan bulan Ramadhan yang merupakan bulan suci yang penuh berkah.
Ustad Zaenal Karomi menulis pada laman Tebuireng. Beliau mengatakan bahwa hadis ini jelas tertulis dalam Kitab Shahih Bukhari juz 3 halaman 32, yang memiliki arti:
“Apabila datang bulan Ramadan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan yang jahat dibelenggu.” (HR. Bukhari)
Selain itu terdapat hadis lain oleh Abu Hurairah, yang dijelaskan dalam kitab Sunan at Turmudzi halaman 682, yang artinya:
“Diceritakan dari Abu Hurairah bahwa Rasaulullah SAW. bersabbda: ‘Apabila datang awal malam hari di bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan, ‘ Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah. Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka yang demikian itu yang terjadi setiap malam.” (HR. Turmudzi)
Advertisement
Bulan Ramadan Merupakan Bagian dari Rukum Islam
Ibadah puasa pada bulan Ramadan, merupakan rukun yang keempat dari rukun Islam. Hal ini tertulis dalam ayat al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185:
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah.”
Dalam hadis disebutkan, Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi SAW., yang bersabda demikian:
“Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan haji ke baitullah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Malam Seribu Bulan (Lailatul Qodar) Dalam Bulan Ramadan
Salah satunya dari kemuliaan bulan Ramadan adalah adanya malam seribu bulan, yang biasanya disebut dengan malam Lailatul Qodar, artinya malam penuh kemuliaan dan keberkahan.
Malam seribu bulan terletak pada malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Malam ini merupakan malam yang lebih baik daripada malam saat seribu bulan. Allah berfirman dalam surat al-Qodar ayat 1-3:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qodar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Advertisement
Bulan Ramadan adalah Bulan Pengampunan Dosa
Bulan Ramadan adalah kesempatan yang paling baik bagi umat Muslim, untuk menghapus dosa-dosa, yang dilakukan selama ini.
Penghapusan dosan menjadi keutamaan di bulan Ramadan. Saat taubat paling baik adalah pada saat bulan Ramadan. Nabi SAW bersabda yang artinya:
“Salat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)
Melakukan ibadah puasa pada saat bulan Ramadan, bisa membantu menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW yang artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Melakukan salat tarawih yang pada setiap malam di saat bulan Ramadan, juga bisa membantu menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Seperti hadis Nabi SAW yang artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan sholat malam pada bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pahala Dilipatgandakan Saat Bulan Puasa
Pada saat bulan Ramadan, segala perbuatan amal akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT., sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Pahala umrah pada bulan Ramadan menyamai pahala ibadah haji.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain juga disebutkan, Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Abu Bakr bin Abi Maryam mengatakan bahwa banyak guru-gurunya yang berkata, ‘Apabila telah tiba bulan Ramadhan maka perbanyaklah berinfaq, karena infaq di bulan Ramadan dilipatgandakan bagaikan infaq di jalan Allah, dan tasbih di bulan Ramadan lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain”.
Advertisement
Doa Saat Bulan Ramadan akan Dikabulkan
Doa merupakan keutamaan bulan Ramadan. Segala doa yang dipanjatkan pada saat bulan Ramadan akan dikabulkan. Hal ini sesuai hadis Rasulullah SAW yang artinya:
“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari apai neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. al-Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid mengatakan bahwa perowi hadis ini tsiqah (terpercaya).
Hal ini dipertegas dalam hadis lain. Rasulullah SAW., bersabda yang artinya:
“Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi.” (HR. at Tirmidzi).
Syaikh Abu Zakariyah Yahya bin Syaraf an Nawawi ad Dimasqi dalam kitabnya al Majmu Syarhu al Muhadzab juz 6 halaman 375, hadis ini memiliki arti bahwa doa yang dipanjatkan orang berpuasa, termasuk dalam kategori sunnah.
Syaikh an Nawawi juga mengatakan dalam kitab yang sama, doa merupakan sunnah bagi orang yang berpuasa, ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdoa demi keperluan akhirat dan dunianya dan pada perkara yang ia sukai.
Beliau juga mengingatkan, pada saat berdoa di bulan Ramadan, jangan lupa mendoakan kaum muslimin lainnya.
Allah Membebaskan Siksaan Neraka Pada Setiap Malam Di Bulan Ramadan
Pada saat bulan Ramadan, Allah akan membebaskan siksaan neraka, sesuai dengan yang telah disabdakan Rasulullah SAW.:
“ Pada setiap (waktu) berbuka, ada orang-orang yang dibebaskan Allah (dari siksa neraka).” (HR, Ahmad)
Advertisement
Puasa Ramadan Pahalanya Senilai Puasa 10 Bulan
Melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadan, maka akan mendapatkan pahala 10 kali puasa, Abu Ayub Al-Anshary meriwayatkan hadis Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“ Barangsiapa yang berpuasa (papda bulan Ramadhan) kemudian diikuti puasa enam hari pada bulan syawwal, maka hal itu sama seperti puasa setahun.” (HR. Muslim)
Selain itu juga ditegaskan dalam hadis Nabi yang lain. Imam Ahmad meriwayatkan, Nabi SAW bersabda:
“ Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sama seperti sepuhu bulan. Dan siapa yang berpuasa setelah itu, berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawawl), hal itu sama nilainya dengan puasa sepurna satu tahun.” (HR. Ahmad)
Ramadan Mengajarkan Sabar dan Taqwa
Meningkatkan sabar dan taqwa adalah keutamaan bulan Ramadan yang terakhir. Puasa pada saat Ramadan mengajarkan kita untuk lebih bersabar, dalam menahan hawa nafsu.
Kesabaran akan meningkatkan ketaqwaan dan penghambaan diri kepada Allah. Puasa Ramadan akan membebaskan diri dari berbagai penyakit hati, dan meningkatkan ketaqwaan diri sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu seua bertaqwa.”