Fimela.com, Jakarta Saling memaafkan di bulan ramadan merupakan anjuran yang diajarkan dalam agama Islam. Seberat apapun kesalahan orang lain pada kita, Allah Swt tetap memerintahkan setiap hamba-Nya untuk melapangkan dada terhadap kesalahan sesama. Dalam Al-Quran Allah berfirman:
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Dan hendaklah mereka memberi maaf dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nur: 22).
Advertisement
BACA JUGA
Melalui ayat diatas, kita mengetahui bahwa saling memaafkan merupakan sikap mulia yang hendaknya dimiliki setiap orang karena Allah sendiri Maha Pemaaf dan menyayangi hamba-Nya. Apalagi jika saling bermaafan di bulan ramadan, pastinya hal tersebut dapat menjaga hubungan silaturahmi.
Saling memaafkan di bulan ramadan juga memberikan banyak hikmah untukmu dan orang lain. Kalau kamu penasaran apa saja hikmahnya, simak ulasannya berikut ini. Fimela.com akan mengulas hikmah saling memaafkan di bulan ramadan yang perlu kamu tahu.
Advertisement
Penyambung Silaturahmi
Hikmah saling memaafkan yang pertama ialah dapat menjadi penyambung silaturahmi. Dengan memaafkan, sesama muslim bisa kembali saling berinteraksi dan mejaga silaturahmi, saling mengasihi seperti yang diperintahkan oleh Islam. Allah Swt berfirman:
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujurat: 10).
Melalui ayat tersebut kita diperintahkan untuk saling memaafkan apabila memiliki perselisihan dengan orang lain terutama jika orang tersebut adalah saudara maupun keluarga kita sendiri.
Menjaga tali silaturahmi dapat mendatangkan rezeki daripada memelihara permusuhan. Memiliki banyak musuh hanya akan mempersulit hidup kita sendiri karena kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.
Maka dari itu, hindari sifat angkuh dan sombong, maafkanlah saudaramu yang memiliki kesalahan karena sesungguhnya manusia adalah tempatnya salah dan ketidak sempurnaan. Itu juga bisa terjadi padamu, maafkanlah dan sambung silaturahmi itu lebih baik.
Membebaskan Diri dari Duri
Kedua, hikmah saling memaafkan di bulan ramadan ialah karena hal tersebut membebaskanmu dari duri. Duri disini maksudnya adalah rasa sakit. Seorang muslim yang tidak memaafkan kesalahan orang lain layaknya manusia yang memelihara duri dalam dirinya.
Sepanjang kita memelihara duri tersebut, maka rasa sakit itu akan terus ada dan tumbuh hingga menjadi dendam. Tentunya, sifat pendendam bukanlah hal baik. Seyogyanya, di bulan ramadan ini kamu bisa melepaskan marahmu dan memaafkan kesalahan orang pada dirimu.
Lepaskanlah duri-duri yang ada didalam diri dengan ikhlas memaafkan kesalahan orang lain, memaafkan membuatmu jadi lebih bijaksana. Hatimu juga pasti lega. Bagi sebagian orang pasti ada kesalahan tertentu yang sangat menyakiti hati namun, hendak sampai kapan kamu terus menyimpannya dan menyiksa diri dengan duri tersebut.
Maka dari itu, Allah SWT menganjurkan hamba-Nya untuk senantiasa saling memaafkan dan mengingatkan dalam kebaikan. Sempurnakanlah ibadahmu di bulan suci ramadan dengan merayakan kemenangan karena telah melampaui ego diri dengan saling memaafkan.
Advertisement
Memaafkan Membuatmu Bahagia
Terakhir, hikmah yang bisa kamu dapatkan dengan saling memaafkan di bulan ramadan ialah ketenangan jiwa dan kebahagiaan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa seorang muslim layaknya menyimpan duri dalam dirinya jika ia memelihara amarah dan tidak mau memaafkan orang lain.
Maka dari itu, ketika seseorang sudah bisa memaafkan orang lain maka, ia tidak lagi memelihara duri, hati dan jiwanya akan tenang. Memaafkan juga merupakan cara untuk bahagia karena bisa melepas amarah dan berdamai dengan orang yang menyakiti kita.
Merayakan Hari Raya Idul Fitri pasti akan lebih membahagiakan jika bisa saling memaafkan dan intropeksi diri, saling berbenah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya lagi. Maka, sesungguhnya itulah esensi kemenangan di bulan ramadan yang sebenarnya.