Fimela.com, Jakarta Pandemi virus Corona yang sedang terjadi di seluruh dunia membuat semua negara sepakat untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti beraktivitas di rumah dan pemeriksaan suhu tubuh. Pemeriksaan suhu tubuh akan dilakukan ketika kamu mendatangi sebuah tempat dan langkah ini dipercaya dapat menghentikan penyebaran virus Corona, benarkah?
BACA JUGA
Advertisement
Menurut beberapa ahli yang dilansir dari huffpost.com, Jumat (1/5/2020), metode ini memiliki kekurangan dan tidak boleh menjadi satu-sarunya cara untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Orang-orang tanpa gejala mungkin tidak dapat terdeteksi dengan pemeriksaan suhu tubuh.
Masa inkubasi yang mencapai tingkat kritis dapat menyebabkan tubuh merespon dengan gejala yang kuat. Durasi terjadinya juga bervariasi dan salah satu gejala paling umum dari infeksi virus Corona adalah demam.
Â
Advertisement
Pemeriksaan suhu tubuh tidak boleh menjadi satu-satunya metode pencegahan virus Corona
Namun, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Association, menganalisis di antara 5.700 orang terinfeksi virus Corona, 2 per 3-nya tidak menderita demam. Respon kekebalan tubuh memainkan peran besar dalam tingkat keparahan infeksi.
Mempertahankan kekebalan tubuh mampu melindungi seseorang dari merasakan gejala apapun. Respon kekebalan tubuh juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia dan kondisi medis yang mendasarinya.
Inilah alasannya mengapa pemeriksaan suhu tubuh tidak selalu efektif. Metode ini harus dibarengi dengan langkah pencegahan lainnya, seperti tinggal di rumah, mencuci tangan secara rutin, dan menggunakan masker ketika keluar rumah. Bagaimana menurutmu?
Saksikan video menarik setelah ini
#ChangeMaker