Fimela.com, Jakarta Keutamaan dan keistimewaan bulan suci ramadan selalu dinanti-nantikan oleh umat muslim di dunia. Ada banyak keutamaan ramadan yang perlu kamu ketahui, seperti dapat menghapus dosa dari ramadhan ke amadhan berikutnya. Berdasarkan hadis riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Salat lima waktu, salat jumat ke jumat berikutnya dan Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya itu menghapus dosa-dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi."
Selain itu, bulan ramadan juga memiliki banyak keberkahan karena kita bisa menjalani ibadah puasa tanpa gangguan setan dan jin yang terkutuk. Selama ramadan, mereka dibelenggu di neraka tertutup, sedangkan pintu surga dibuka lebar-lebar.
Advertisement
BACA JUGA
Kemudian berbicara mengenai ramadan dan ibadah puasa, perlu diketahui juga bahwa kewajiban menjalankan puasa di bulan ramadan sudah tertulis secara jelas pada Surat Al Baqarah ayat 183. Surat Al Baqarah ayat 183 merupakan ayat yang menerangkan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.
Kamu bisa memahami kewajiban berpuasa melalui surat ini. Untuk lebih memperjelas, Fimela.com akan menilik makna Surat Al Baqarah ayat 183 tentang kewajiban puasa ramadan. Simak artikelnya berikut ini.
Advertisement
Bunyi Surat Al Baqarah ayat 183
Dalam surat Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman, untuk memerintahkan umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan selama satu bulan penuh. Sebab, ibadah puasa bisa menambahkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Adapun ayat yang berisi firman Allah mengenai kewajiban puasa ini tertuang pada Surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Surat Al Baqarah ayat 183 ini mengandung banyak makna dan pelajaran mengenai kewajiban dan pelaksanaan puasa di bulan ramadan. Selain Surat Al Baqarah ayat 183. Dikutip dari Kitab Minhajul Muslim, perintah wajib puasa di bulan ramadhan sendiri turun pada hari Senin bulan Sya'ban tahun kedua hijriyah.
Makna Surat Al Baqarah ayat 183
Menilik makna dan kandungan dari Surat Al-Baqarah ayat 183 bisa dimulai dari penafsiran ayatnya itu sendiri. Sebagai contoh, pada ayat ini dimulai dengan menyerukan yaa ayyuhal ladziina aamanuu. Maka yang diseru hanyalah orang-orang yang memiliki iman.
Selanjutnya, dalam ayat tersebut juga dijelaskan mengenai kewajiban puasa tanpa menunjukkan siapa yang mewajibkannya. Hal ini berarti mencoba menjelaskan bahwa puasa sangat penting dan bermanfaat bagi manusia di muka bumi.
Kini menilik kata ash shiyam (الصيام) yang artinya adalah menahan diri. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa maksudnya adalah menahan diri dari makan dan minum serta hubungan suami istri dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata.
“Melalui ayat ini, Allah SWT ber-khitab kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan mereka berpuasa,” kata Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Ibnu Katsir menambahkan, dalam puasa terkandung banyak hikmah yang bisa diteladani oleh umat muslim. Beberapa hikmah tersebut yakni, membersihkan jiwa, menyucikannya serta membebaskannya dari segala sesuatu yang buruk dan akhlak yang tidak terpuji.
Advertisement
Ayat lain dalam Surat Al Baqarah yang Menjelaskan Tentang Kewajiban Berpuasa
Selain ayat 183, ada ayat lain dalam Surat Al-Baqarah yang menjelaskan tentang kewajiban berpuasa. Penjelasan pada ayat berikutnya jauh lebih tekhnis yakni, memberikan keterangan-keterangan bagi mereka yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa karena beberapa hal.
Untuk lebih jelasnya, simak dua ayat berikut yakni, ayat 184 dan 185:
Q.S. Al-Baqarah ayat 184
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Q.S. Al-Baqarah ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.