Fimela.com, Jakarta Mengonsumsi teh manis untuk sahur dan berbuka rasanya nikmat bukan? Dengan mengonsumsi teh manis seakan memberi energi tambahan pada tumbuh. Baik disajikan hangat maupun dingin, teh manis memang menjadi salah satu minuman yang disukai oleh masyarakat Indonesia.
Namun ahli gizi justru tidak menyarankan untuk mengonsumsi teh manis pada saat sahur. Ada beberapa alasan yang membuat teh manis sebaiknya tidak dikonsumsi pada saat sahur. Apa saja?
Advertisement
BACA JUGA
1. Efek Cepat Lemas
Kandungan kafein dan gula pada teh manis memberikan energi jika dikonsumsi namun hanya bertahan sementara, kemudian akan turun kembali dengan cepat karena gula pasir pada teh memiliki nilai Indeks Glikemik yang tergolong tinggi. Indeks glikemik ini adalah suatu nilai yang menunjukkan kemampuan suatu pangan yang mengandung karbohidrat mampu meningkatkan kadar gula darah.
2. Sifat Deuretik
Teh memiliki sifat deuretik atau membuat seseorang lebih sering buang air kecil, sehingga cairan tubuh lebih cepat terbuang akibatnya rasa haus akan lebih cepat datang.
Advertisement
3. Kandungan Gula
Saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis seperti gula, maka otak akan merespon untuk minum lebih banyak hal ini bertujuan agar kadar gula darah tetap stabil. Hal ini jika terjadi saat puasa baru berjalan tentu akan membuat kita tidak nyaman saat berpuasa.
Meski demikian, setiap orang memiliki kondisi tubuh dan proses adaptasi yang berbeda-beda dari asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini bukan berarti seseorang tidak boleh minum teh manis saat sahur sama sekali.
Jika dirasa minum teh sudah menjadi tradisi selama bertahun-tahun dan tubuh tidak mengalami hambatan atau keluhan, bisa diteruskan dengan porsi yang tidak berlebihan. Namun bila terasa haus dan lemas lebih cepat, beberapa alasan tersebut bisa menjadi pertimbangan.
Simak video berikut ini
#changemaker