Fimela.com, Jakarta Judul: New York Bakery, Antologi Cerita Pendek Korea
Penerjemah: Koh Young Hun & Maman S. Mahayana
Editor: Tengsoe Tjahjono
Advertisement
Pemeriksa Aksara: Teguh Afandi
Desain Sampul: Suprianto
Layout: Ayu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: Agustus 2019
BACA JUGA
Aku tidak tahu kapan New York Bakery dibuka, tapi aku tahu persis kapan toko itu tutup untuk selamanya. Toko itu tutup pada bulan Agustus tahun 1995 karena tidak dapat mengikuti perkembangan zaman seperti toko-toko lain yang pernah ada di jalanan kampung halamanku....
Jalan yang ada di kampung halamanku sekarang tidak lagi sama dengan yang kulihat dulu. Artinya, aku seseorang yang terenggut dari kampung halaman. Pembangunan telah memusnahkan tokotoko kecil itu. Kejadian yang sangat memilukan….
Korea tampak begitu gemerlap di mata dunia. Siapa sangka di balik ingar bingar itu tersimpan banyak anomali yang memilukan. Sebuah toko roti keluarga terpaksa tutup lantaran tak kuat menghadapi serbuan toko-toko roti modern. Sisa-sisa hanok— rumah tradisional Korea yang tak seberapa dan mulai diimpit gedung apartemen tinggi.
Empat belas cerita dalam buku ini menghadirkan kisah, mulai dari trauma perang saudara hingga simbol peradaban maju Korea. Sebuah ironi yang tak hanya membuka pengetahuan akan budaya dan sejarah Korea, tetapi juga mengentakkan iba.
***
Saat mendengar negara Korea Selatan, hal pertama apa yang terbayang di benak kita? Mungkin kita langsung terbayang akan industri K-Pop atau drama-drama Korea. Tapi pernakah melihat sisi lain negara ini dari cerita pendek penulis Korea?
New York Bakery, Antologi Cerita Pendek ini hadir untuk memberi kaca mata baru pada kita dalam melihat sisi lain Korea. Melalui setiap cerita, kita akan melihat berbagai hal yang mungkin selama ini tak pernah kita bayangkan tentang Korea. New York Bakery adalah salah satu judul cerita pendek dari 14 cerita pendek yang ada dalam buku ini. Bercerita tentang toko roti keluarga dalam perjalanan dari tahun ke tahun sampai harus mengalami kenyataan pahit karena modernisasi.
Sebuah cerita mengangkat topik operasi plastik. Cerita yang dibalut dengan kisah percintaan dan pergolakan batin ini memberi pandangan tersendiri soal teknologi operasi plastik. Tentang bagaimana sebuah perubahan pada diri atau tubuh seseorang bisa memberi pengaruh yang besar pada kehidupannya dan kehidupan orang tercintanya. Ada sebuah dialog yang cukup menarik dari cerita ini, "Umat manusia selalu mencari kecantikan. Para dewa dalam mitologi Yunani dan kaum selebritas abad kedua puluh satu memiliki kesamaan. Mereka memburu keindahan dan keindahan menjadi objek kerinduan dan kecemburuan selama hidupnya. Aku juga memiliki hasrat semacam itu juga." Apa yang dirasakan oleh para tokoh di dalam cerita ini seakan mewakili kegelisihan yang dialami banyak orang di dunia.
Cerita tentang toserba juga cukup menarik. Di balik rutinitas pergi ke toserba, ada kejadian-kejadian yang menarik tapi seringkali luput dari perhatian. Mulai dari kejadian-kejadian yang tampak biasa hingga kejadian mengerikan. Cerita yang unik tentang girl band terkenal juga ada. Bagaimana obsesi dan kegemaran masyarakat akan girl band bisa memengaruhi banyak hal. Bahkan dari hal sepele yang ternyata bisa sangat rumit gara-gara girl band.
Tragedi dan kesedihan dalam keluarga ada yang diceritakan melalui langkah-langkah pembuatan mi. Perubahan kehidupan seseorang karena sebuah kamera juga meninggalkan kesan mendalam. Ada juga cerita yang mengangkat topik rumah tradisional Korea atau hanok yang harus menghadapi nasibnya sendiri.
Membaca antologi cerita pendek di buku ini, kita akan diajak untuk menyelami banyak hal di balik modernisasi negara Korea Selatan. Memahami berbagai aspek penting dalam hidup yang seringkali luput dari perhatian karena perubahan zaman yang terjadi begitu cepat. Antologi cerita ini membawa kita menjelajahi budaya hingga filosofi Korea.
#ChangeMaker