Media sosial kini sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup baru bagi banyak orang. Keberadaannya memutus ruang dan waktu. Dimanapun dan kapanpun kita berada, dengan mudah kita bisa terkoneksi dengan orang lain.
Akan tetapi jika dilihat perkembangannya kini, media sosial juga banyak menimbulkan dampak negatif. Banyak orang tidak menghargai kehidupan nyatanya dan lebih mementingkan postingannya didunia maya. Tingkat kecemasan semakin tinggi seiring semakin banyak orang membandingkan hidupnya dengan orang lain di media sosial.
Tidak hanya itu, saat pandemi Covid-19 berlangsung, berita hoaks juga bertebaran di media sosial denga mudah menyebar dan dipercayai banyak orang. Akibatnya masyarakat mendapatkan pengetahuan yang keliru mengenai pandemi ini dan akhirnya memunculkan kepanikan.
Advertisement
BACA JUGA
Hal tersebut juga didukung dengan pemberlakuan social distancing yang membuat orang-orang leluasa menghabiskan waktunya berselancar di media sosial selama berjam-jam yang akhirnya dapat menyebabkan kecanduan. Tentu semua hal tersebut bukanlah hal baik dan harus ditanggapi secara bijak.
Salah satu caranya adalah melakukan detoks media sosial, yakni mengurangi bahkan menghentikan sementara aktivitas di media sosial. Sebagian besar orang telah melakukannya diberbagai belahan dunia untuk memperbaiki diri dan menyeimbangkan kehidupannya didunia nyata.
Artikel Fimela.com kali ini akan membahas 3 alasan mengapa kamu perlu melakukan detoks media sosial selama pandemi Covid-19. Buat kamu yang sudah penasaran, simak alasannya berikut ini.
Advertisement
Berpengaruh Pada Kesehatan Mental
Alasan mengapa kamu perlu melakukan detoks media sosial selama pandemi Covid-19 ialah karena penggunaannya memengaruhi kesehatan mental. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan bahkan depresi.
Tentu saja hal ini menjadi masuk akal mengingat penyebaran informasi yang ada pada media sosial sangat luas dan tidak terbatas, bahkan berita palsu berkeliaran disana. Jika kamu tidak memiliki filter yang baik untuk menyaring berita tentu hal ini sangat berbahaya.
Ada banyak berita palsu yang salah mengenai pandemi Covid-19 dan hal ini tentu akan membuat banyak orang merasa cemas, khawatir, takut, hingga berani melakukan hal-hal yang belum teruji secara medis. Tentu saja ini tidaklah baik.
Maka dari itu, akan lebih baik jika kamu mengambil waktu sementara untuk melakukan detoks media sosial agar kamu terhindar dari berita palsu dan banyaknya perputaran informasi yang membuatmu mudah merasa cemas.
Kamu bisa membatasinya, mengurangi, atau tidak mengaktifkannya sama sekali, semua itu bisa jadi pilihan untukmu. Akan tetapi setidaknya, melalui detoks media sosial dapat meminimalisir tingkat kecemasan ditengah wabah pandemi Covid-19.
Mempengaruhi Kesehatan Fisik
Tidak hanya kesehatan mental saja, bermain media sosial juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan fisik. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan tidur hingga insomnia.
Sebuah penelitian mengenai penggunaan media sosial mengungkapkan bahwa orang-orang lebih menyukai melakukan aktivitas di media sosial pada malam hari. Hal ini mengikis waktu yang seharusnya dipakai untuk tidur. Kemudian sinar dari layar ponsel sendiri juga dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.
Walaupun kelihatannya sepele tetapi kurang tidur atau memiliki jam tidur yang tidak teratur dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan yang serius seperti, meningkatkan risiko penyakit jantung serta penyakit serius lainnya.
Selama wabah ini berlangsung bukankah kita juga dituntut untuk menjaga kesehatan, maka dari itu, untuk menghindari bahaya kurang tidur atau insomnia, mungkin anda harus melakukan detoks media sosial selama beberapa waktu.
Tentu ini tergantung dengan kebijaksanaanmu dalam mengatur waktu dalam bermain sosial, masih bisa dibatasi atau tidak. Jika tidak, pastinya ini menjadi alasan mengapa kamu perlu melakukan detoks media sosial.
Advertisement
Mulai Membenahi Kehidupan Nyata
Terakhir, alasan mengapa kamu harus melakukan detoks media sosial saat pandemi Covid-19 ialah mulai membenahi kehidupan nyata. Selama social distancing, kamu punya banyak waktu untuk mulai memerhatikan dirimu sendiri.
Banyak kegiatan yang bisa kamu lakukan daripada menghabiskan waktu dengan percuma di media sosial. Kamu bisa memulainya dengan merawat diri, bercengkrama dengan orang rumah, dan membersihkan perabotan rumah yang mulai terbengkalai.
Selama berselancar, kamu mungkin terlalu fokus dengan aktivitas di media sosial sampai melupakan hal-hal yang seharusnya kamu benahi dikehidupan nayata. Tentunya dengan melakukan detoks media sosial, kamu bisa mulai membenahinya satu persatu.