Fimela.com, Jakarta Pada titik-titik tertentu dalam hidup ini, kita perlu berkorban dan mengalah demi orang-orang terdekat kita. Seperti mengalah pada saudara kita. Sebagai sulung, kadang kita perlu mengalah demi adik-adik kita. Sebagai anak tengah, kadang kita perlu mengalah demi kebaikan kakak dan adik kita. Sebagai anak bungsi, kadang kita perlu rela memberi ruang kepada kakak-kakak kita.
Tentu saja demi cinta dan kasih sayang kita kepada orang terkasih kita, kita akan rela berkorban dan melakukan sesuatu tanpa pamrih. Namun, tak bisa dipungkiri ada saat-saat tertentu kita tak bisa sekuat dan setangguh yang kita inginkan. Ada saat-saat tertentu kita juga ingin sedikit saja perhatian dari orang-orang terdekat kita. Ada saat-saat kita butuh sedikit tepukan di bahu untuk bisa menguatkan diri.
Advertisement
BACA JUGA
Izinkan Sesekali untuk Berbaik Hati pada Diri Sendiri
Iya, kita ingin orang-orang terdekat kita bahagia. Kita ingin melihat mereka tampak tersenyum dan tertawa di sekitar kita. Berkorban dan mengalah untuk saudara sendiri menjadi hal yang sangat wajar, bahkan penting untuk dilakukan. Hanya saja kita juga perlu sesekali berbaik hati pada diri sendiri. Tak harus selalu keras pada diri sendiri demi membahagiakan orang lain, sekalipun orang tersebut adalah saudara kita sendiri. Setidaknya dengan sedikit saja membahagiakan diri sendiri, kita bisa punya lebih banyak "amunisi" untuk membahagiakan saudara-saudara kita.
Advertisement
Sacrifice is a part of life. It's supposed to be. It's not something to regret. It's something to aspire to. ― Mitch Albom, The Five People You Meet in Heaven
Berkorban adalah Perilaku Bijak, tapi Kadang Melakukannya Tidaklah Mudah
Demi kebaikan dan kebahagiaan saudara sendiri, kita rela berkorban dan melakukan sesuatu yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Merelakan dan mengurangi kebahagiaan sendiri demi kebahagiaan saudara sendiri. Rela bekerja lebih keras agar hidup saudara kita lebih baik. Itu semua kita lakukan dengan pengorbanan yang tulus. Cuma memang kadang melakukannya tidaklah mudah. Ada saatnya kita juga ingin istirahat sejenak dan mengakui bahwa kita tak sekuat kelihatannya.
Tak Apa untuk Merasa Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Jika tak ada orang lain yang bisa cukup peka dengan yang kita rasakan, maka diri kita sendirilah yang perlu memberi ruang untuk diri kita. Tak apa merasa sedang tidak baik-baik saja. Tak apa merasa sedih atau terluka karena sering "tersisihkan" di keluarga. Izinkan dirimu untuk bersedih bila itu bisa meringankan hatimu. Izinkan dirimu menangis di saat-saat sulit bila itu bisa membantumu untuk bisa kembali berdiri dan melangkah. Tak apa untuk merasa sedang tidak baik-baik saja.
Pastinya kita juga berharap semua saudara kita bahagia dengan hidup mereka. Kakak atau adik kita bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Yakinlah bahwa semua yang kita lakukan demi mereka akan menjadi berkah sendiri dalam hidup kita. Tetaplah bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu demi orang-orang tercinta kita. Semoga aku, kamu, dan kita semua bisa memiliki hidup yang lebih baik dan punya kemampuan untuk menjadikan hidup ini bermakna.
#ChangeMaker