Fimela.com, Jakarta Pandemi virus Corona atau COVID-19 yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia mendorong pemerintah Indonesia untuk mengimbau masyarakat melakukan segala aktivitas di rumah. Baik aktivitas belajar-mengajar, bekerja, hingga melakukan pembelanjaan. Imbauan work from home atau WFH ini menimbulkan sebuah tren baru untuk melakukan komunikasi orang per orang, hingga konferensi serta pertemuan bisnis lewat telekonferensi atau konferensi virtual.
Ada begitu banyak aplikasi dan layanan yang bisa kamu gunakan untuk konferensi virtual. Seperti Zoom, GoToMeeting, BlueJeans, dan lain sebagainya. Sebagian layanan tersebut tersedia dengan gratis. Tentu saja hal ini membuatmu nyaman berinteraksi dengan rekan kerja dari rumah.
Advertisement
BACA JUGA
Namun, Sahabat Fimela harus waspada. Karena, kejahatan siber bisa saja terjadi. Pihak Kasperky mengatakan, ada banyak peluang yang dapat mengancam data pribadi dan perusahaan. Para peneliti di Kaspersky melihat contoh malware virus Korona/COVID-19 yang mencoba menyembunyikan file berbahaya dalam dokumen terkait penyakit atau virus ini. Namun, peluang ancaman siber tidak hanya sampai di sini.
Menurut YeoSiang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara (SEA) di Kaspersky mengatakan, pelaku kejahatan siber mengetahui tren konferensi virtual. Tren ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan eksploitasi dan menyusup melalui entri atau pintu masuk yang berbeda, seperti Wi-Fi yang tidak aman, jaringan tanpa enkripsi, penggunaan kata sandi yang lemah, dan izin aplikasi yang buruk.
Untuk itu, pihak Kaspersky memberikan 5 cara ampuh untuk mengamankan data pada saat melakukan telekonferensi atau konferensi virtual, atau juga video call.
Advertisement
1. VPN
Kaspersky menyarankan para perusahaan menyediakan VPN bagi para staf yang kerap tehubung ke jaringan perusahaan dan melakukan konferensi virtual secara berkala.
2. Perlindungan lewat perangkat lunak
Selain itu, seluruh perangkat perusahaan, baik ponsel dan laptop juga harus dilindungi dengan perangkat lunak keamanan yang sesuai, termasuk perangkat seluler. Seperti memisahkan data pribadi dengan pekerjaan, membatasi aplikasi apa saja yang bisa diinstal, atau memungkinkan penghapusan dari perangkat yang dilaporkan hilang.
3. Pembaruan
Jangan lupa juga untuk menerapkan pembaruan untuk sistem operasi dan aplikasi. Hal ini dapat melindungimu dari berbagai hal baik kejahatan atau hambatan.
4. Hak akses
Batasi hak akses orang yang terhubung ke jaringan perusahaan.
5. Edukasi
Pastikan para staf juga menyadari bahaya apa yang menanggapi pesan yang tidak diminta atau dari sumber yang tidak dikenal. Selain itu, penting sekali bagi semua staf untuk memahami segala bahaya akan kejahatan siber.
#ChangeMaker