Fimela.com, Jakarta Kamu mungkin juga menyadarinya jika di tengah pandemi virus Corona saat ini, suplemen dianggap memainkan peranan penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Namun, penting untuk tidak asal minum suplemen.
Dilansir dari bustle.com, Selasa (7/4/2020), berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang manfaat suplemen guna melawan virus Corona dari para pakar. Simak di sini.
Advertisement
BACA JUGA
Pertama-tama, kamu harus memahami terlebih dahulu bahwa sistem kekebalan tubuh membantu mengendalikan infeksi dan kanker. Berbagai jenis sel darah putih yang dibuat oleh sumsum tulang melakukan banyak hal untuk menjaga tubuh tetap sehat, bukan suplemen.
Advertisement
Suplemen tidak berfungsi untuk menyembuhkan penyakit
Beberapa akan bereaksi ketika infeksi menyerang tubuh, sedangkan lainnya akan bekerja untuk menghasilkan antibodi guna melawan bakteri dan virus. Sumsum tulang mengharuskan kamu untuk makan makanan seimbang untuk mengubah asam amino menjadi sel darah putih.
Intinya, tubuh sebenarnya bisa mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan dari makanan. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak elderberry, ekstrak akar Shatavari, ekstrak akar Ashwagandha, dan jamur Reishi memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan ternyata, hanya beberapa suplemen yang terbukti dapat merangsang aktivitas sel darah putih yang berarti suplemen cenderung tidak membuat orang sakit menjadi lebih baik. Suplemen tidak diciptakan dengan tujuan mengobati, mendiagnosis, mencegah, atau menyembuhkan penyakit.
Suplemen tidak berfungsi untuk menyembuhkan penyakit
Hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat. Tidur dan makan makanan seimbang dan melakukan sedikit olahraga akan membantumu mempertahankan kesehatan tubuh.
Sekali lagi, tidak ada suplemen yang dapat mencegah atau memperlambat penyebaran infeksi virus. Satu-satunya cara untuk melindungi diri dari paparan virus adalah dengan rutin mencuci tangan, tidak menyentuh wajah, dan menjauhi orang-orang yang berpotensi sakit.
#ChangeMaker