Fimela.com, Jakarta Pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing sejak awal Maret 2020 untuk mencegah penularan virus corona yang semakin luas. Mendengar adanya kebijakan ini, masyarakat berbondong-bondong ke supermarket untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan rasa was-was.
Kini, kamu bisa tetap memenuhi kebutuhan harian dengan #belanjadarirumah selama social distancing. Gerakan ini dilakukan oleh Shopee sebagai tanggung jawab sosial e-commerce di tengah penyebaran virus corona seperti sekarang ini.
Advertisement
BACA JUGA
Aditya Maulana Noverdi selaku Public Relations Lead Shopee Indonesia menuturkan dengan melakukan #belanjadarirumah ada dua faktor sekaligus yang didorong.
"Mendorong imbauan pemerintah, sekaligus tetap menggerakkan ekonomi indonesia. Ada banyak sektor yang terdampak terhadap situasi seperti ini. UMKM yang berjualan di Shopee bisa melakukan aktivitas. Terus melakukan jual belinya secara online," ungkap Aditya Maulana Noverdi.
Â
Advertisement
Fitur dalam #belanjadarirumah
Untuk mendukung aktivitas #belanjadarirumah, Shopee pun meningkatkan beberapa fitur dalam aplikasi untuk membuat pengalaman belanja menjadi lebih menyenangkan. Sepeti fitur keamanan yang memungkinkan data pengguna tetap aman.
Ada juga Shopee Guarantee, yakni jaminan untuk penjual dan pembeli uang kembali dalam enam hari. Dana yang dibayarkan pembeli tidak langsung diserahkan kepada pembeli. Sehingga ketika barang yang diterima pembeli tidak sesuai, barang tersebut bisa dikembalikan.
Shopee pun menjamin bahwa produk yang dijualnya dibanderol dengan harga sesuai pasaran bahkan cenderung lebih murah. Jika ditemukan harga yang lebih murah diaplikasi lain, Shopee akan mengembalikan dananya sebanyak dua kali lipat.
Di tengah situasi seperti saat ini, ada banyak masyarakat yang sebenarnya membutuhkan edukasi digital, terutama Generasi X yang baru pertama kali memanfaatkan belanja online. Edukasi ini tidak hanya dilakukan oleh Shopee melainkan juga semua e-commerce.
Â
Pentingnya literasi digital
"Gen X selama ini belum belanja online, tapi karena situasi sekarang mereka jadi belanja dari rumah. Gen X perlu literasi digital utnuk membaca deskripsi yang benar. Kami punya tanggung jawab yang sama untuk edukasi digital untuk belanja dari rumah," tambah Aditya.
Terkait soal lonjakan harga di tengah krisis seperti sekarang ini, Shopee memiliki kebijakan untuk menutup permanen toko maupun penjual yang memanfaatkan situasi. Lebih dari tiga ribu toko sudah ditutup.
Aditya mengaku bahwa intervensi harga memiliki banyak tantangan. Di antara Jumlah penjual aktif yang sebanyak 3 juta lebih penjual, Shopee harus memastikan kualitas barang yang layak sekaligus menjaga harga agar tidak melebihi daya beli masyarakat.
Advertisement
Simak video berikut ini
#changemaker