Fimela.com, Jakarta Pasien positif virus corona atau COVID-19 terus bertambah di Indonesia. Untuk menekan penyebaran virus corona, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah tidak berada di sebuah titik yang banyak kerumunan orang, yaitu tempat pusat perbelanjaan.
Kebutuhan harian tidak bisa dipungkiri harus dipenuhi. Di tengah maraknya isu corona, ada cara mudah dan cepat untuk berbelanja melalui aplikasi online.
Advertisement
BACA JUGA
"Berkaitan dengan isu kesehatan global yang saat ini terjadi, Tokopedia terus melakukan edukasi bagi para penjual untuk memastikan berbagai produk kesehatan yang dijual dalam platform kami sesuai dengan harga pasaran," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, dalam siaran pers yang diterima Fimela.com
Mengingat berbelanja online saat ini menjadi alternatif untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona di tempat ramai. "Platform teknologi seperti Tokopedia juga memungkinkan masyarakat bertransaksi menggunakan uang elektronik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Advertisement
Mengurangi penggunaan uang tunai untuk cegah perpindahan virus
Hal ini sejalan dengan upaya mengurangi penggunaan uang tunai demi mencegah perpindahan virus atau bakteri penyebab berbagai penyakit.
"Kami melihat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat akhir-akhir ini. Terbukti dengan adanya peningkatan transaksi di kategori kesehatan. Maka demi memudahkan masyarakat mendapatkan produk kesehatan, mulai dari vitamin, antiseptik, masker mulut, perlengkapan dan peralatan kesehatan lain, bahkan hand sanitizer buatan para kreator lokal, sesuai kebutuhan dan lebih efisien, Tokopedia mengadakan kampanye peduli sehat," paparnya.
Selain mengantisipasi keadaan dengan menyetok produk kesehatan sesuai kebutuhan, disarankan masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dengan menjalankan pola makan sehat, istirahat dan olahraga cukup, serta menjaga kebersihan secara rutin.
Perlu diketahui, hingga Rabu, (11/03/2020), pasien positif virus corona (COVID-19) semakin bertambah. Total, menjadi 34, yang sebelumnya dengan jumlah 27 pasien positif.
"Sehingga hari ini ada penambahan sejumlah tujuh pasien," ucap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Jakarta.
Semua pasien itu disebut Yuri, adalah kasus impor atau imported case. Kasus impor merupakan pasien yang tertular COVID-19 di luar Indonesia. Tujuh pasien baru itu memiliki kode nomor 28 sampai nomor 34.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Yuri menyebutkan ada seorang pasien positif yang meninggal dunia, yaitu pasien nomor 25.Selain itu, terdapat dua pasien yang sembuh, yaitu nomor 06 dan nomor 14. Dua pasien yang sembuh itu akan disiapkan untuk dipulangkan. Dengan rincian itu, saat ini pasien yang masih positif berjumlah 31 orang.
#Changemaker