Fimela.com, Jakarta Wabah virus corona terus meluas. Virus ini telah menyebar ke 91 negara (Data Center for Systems Science and Engineering CSSE John Hopkins University, Amerika Serikat 6/3), termasuk Indonesia.
Ada beberapa cara untuk mencegahnya, mulai dari mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga imunitas tubuh, tidak menyentuh wajah, hinhga berkerja di rumah. Banyak perusahaan besar mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah. Sejak terkuak kabar adanya virus Corona di Wuhan, Cina 31 Desember 2019, virus ini terus menyebar.
Advertisement
BACA JUGA
Selain itu yang cukup penting dilakukan adalah pentingnya seseorang melindungi dirinya dengan asuransi. “Kini ada beberapa asuransi yang menambahkan proteksi virus corona kepada nasabahnya. Bila memang sudah mempunyai asuransi kesehatan, segera cek untuk melihat ada tidaknya perlindungan terhadap virus corona,” ungkap Victor Roy, selaku pendiri Bindcover.
Advertisement
Bekerja dari Rumah
Salah satu yang ikut terasa pengaruhnya adalah dampak virus corona dunia kerja. Beberapa perusahaan besar mempertimbangkan untuk mengizinkan karyawannya bekerja di rumah untuk mencegah penularan. Minggu lalu Twitter, Apple, Google, bank investasi JP Morgan, Amazon, Bungie, Nintendo dan lainnya telah mengumumkan karyawannya bekerja dari rumah.
Demikian juga dengan Bungie merupakan perusahaan dikenal membuat game populer Destiny 2. Minggu lalu dia telah meminta karyawan di Bellevue, Washington untuk bekerja dari rumah.
Para direksi mengatakan kalau mereka telah meluncurkan infrastruktur untuk perusahaan terus mengembangkan game saat mereka di rumah.Bekerja di rumah saat ini sebetulnya bukan hal sulit. Hadirnya internet dan berbagai aplikasi dapat memudahkan seseorang bekerja di rumah namun dengan mudah terhubung bersama tim kerja lainnya. Aplikasi seperi Zoom, Slack, Trello, Skype, dan lainnya memungkinkan semua bisa bekerja sesuai dengan rencana awal.
Joe Hirsh seorang pakar kepemimpinan dan komunikasi, mengatakan wabah virus corona berpotensi para pekerja bekerja dari rumah, menjadi suatu hal lebih umum dilakukan dan dapat diterima banyak pihak. Menurutnya, jika lebih banyak perusahaan mengikuti jejak Twitter dan Google, bisa mengubah dinamika tentang orang bekerja di rumah.
Di Indonesia memang belum terdengar adanya perusahaan yang meminta karyawan bekerja di rumah. Namun, bila dibutuhkan sebetulnya hal ini dapat dilakukan. Seperti saat ini ada beberapa sekolah yang diliburkan akibat virus corona, mereka pasti membutuhkan orang tua mereka ada di rumah. Orang tua pun bisa bekerja tenang di rumah sekaligus mengawasi anak-anaknya.Hadirnya teknologi digital memudahkan proses bekerja.
Victor mengatakan adanya virus corona ini sedikit banyak juga membuka mata pentingnya digitalisasi suatu perusahaan untuk memungkinkan karyawan bekerja di rumah. Bagi perusahaan yang sudah mempunyai sistem digital tidak sulit untuk men-swicth pekerjanya bekerja di rumah. Proses kerja digital tetap dapat dilakukan. Begitupun dalam insurtech yang memang mengandalkan digitalisasi. Jadi meski ada virus corona, seperti Bindcover tidak terganggu dan tetap bekerja seperti biasa.
Untuk mengupdate perkembangan virus corona, sahabat Fimela dapat mengakses website, https://corona.jakarta.go.id/