Fimela.com, Jakarta Mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois. Justru dengan mencintai diri sendiri, kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Di antara kita ada yang harus melewati banyak hal berat dalam hidup sampai rasanya sudah tak punya harapan apa-apa lagi. Namun, dengan kembali mencintai diri sendiri dan membenahi diri, cahaya baru dalam hidup akan kembali bersinar. Melalui salah satu tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba My Self-Love Story: Caramu untuk Mencintai Diri ini kita akan memetik sebuah inspirasi baru yang dapat mencerahkan kembali hidup kita.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Lusiana Cahaya
Aku adalah seorang wanita biasa, wanita yang terkadang memiliki krisis kepercayaan diri. Wanita introver yang sangat menyukai kesendirian, keheningan, dan buku-buku. Aku merasa tak pandai dalam berkomunikasi dengan siapa pun, bahkan dengan orang-orang terdekat pun sering merasa canggung.
Sejak masa sekolah, aku hanya memiliki beberapa teman dekat dan itupun mereka yang dominan mengajak ku berbicara. Bahkan aku bisa dikatakan hanya sebagai pendengar yang baik. Maka tak heran aku tidak pernah populer dalam pergaulan, namun Tuhan memang adil. Dia memberikan kelebihanku dalam mencintai ilmu. Sehingga aku tetap disapa banyak orang karena mereka senang berdiskusi tentang pelajaran denganku. Meskipun aku tetap bukanlah orang yang asyik kala itu.
Dulu aku berpikir bahwa aku itu bukan sosok menyenangkan, aku selalu merasa kesepian hingga aku makin tidak mencintai diriku. Aku malah semakin malas berinteraksi dengan orang lain. Aku memilih menjadi anak rumahan yang hanya mengerjakan tugas rumah dan tugas-tugas sekolah. Merasa tak berdaya kala itu. Sangat amat sedih dan kurang bersyukur sekali.
Advertisement
Menemukan Tujuan Hidup
Hingga akhirnya ketika aku lulus dari sekolah aku mulai mendobrak cara berpikirku yang tidak baik itu. Aku mulai berusaha bagaimana mencintai diriku dan menciptakan bahagiaku sendiri. Hingga aku kuliah di jurusan pendidikan dan mengajar di sebuah madrasah. Di situlah visi dan misi baru dalam hidup kutempuh, aku mulai memberanikan diri menjadi sosok baru yang lebih terbuka dan ceria. Dari anak-anak aku belajar untuk mengalahkan rasa takutku. Aku mulai menerapkan anugerah Tuhan yang Dia titipkan dengan menjadi pengajar muda kala itu saat usiaku 19 tahun.
Memang segalanya tidak berjalan mudah, namun perlahan aku mengerti apa tujuan hidupku dan sepenting apa arti hidup itu. Aku berusaha menebar manfaat dengan mencintai diriku dan semua orang yang kukenal. Aku menjadi pribadi yang mau belajar dan membagikan ilmu pada anak-anak. Di situ aku sadar, aku tidak seburuk pemikiranku. Hidupku berharga, jadi kuusahakan memberikan yang terbaik untuk hidupku. Karena ternyata ketika kita berusaha menjadi apa yang kita mau niscaya kita bisa. Asal ada niat dan tekad kuat.
Dan kini aku bersyukur telah lulus kuliah tahun lalu dan mengajar sudah selama 6 tahun. Dan proses itu yang membuat aku lebih pandai dalam berkomunikasi dan mengenal diriku secara utuh. Jadi aku mengajak teman-teman untuk selalu mencintai diri sendiri. Ayo kita mulai menemukan potensi diri kita, optimalkanlah, tebarkan cinta dan manfaat selagi kita tinggal di bumi ini. Kita berharga maka jangan sampai menyakiti diri sendiri. Dan jangan pernah bandingkan hidup kita dengan orang lain. Kita tetap memiliki nilai lebih asal kita jadi versi diri kita yang mau memperbaiki diri.
#ChangeMaker