Fimela.com, Jakarta Sedari kecil kita diajarkan untuk memilah sampah. Bahkan pengenalan kategori sampah masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Sehingga kini kita mengenal mana yang menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah organik sendiri merupakan sampah yang bisa didaur ulang kembali secara alami. Sementara, sampah anorganik merupakan sampah yang tidak bisa didaur ulang secara alami dan perlu penanganan khusus untuk mengolahnya.
Advertisement
BACA JUGA
Pemerintah pun memiliki program pemilahan sampah dengan membuat tempat sampah terpisah secara kategori. Mulai dari bahan pangan, kertas, kaca, dan plastik. Dengan harapan, pengelolaan sampah yang dilakukan selanjutnya bisa menjadi lebih mudah.
Sayangnya, meski sampah sudah dipilah berdasarkan kategori, para petugas kebersihan cenderung akan menggabungkannya kembali di gerobak maupun truk sampah. Sehingga pemilahan sampah tidak berjalan dengan baik.
Advertisement
Menyikapi pilah sampah yang membawa dampak
Menanggapi hal tersebut, pemerintah melalui Direktorat Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia melakukan edukasi hingga ke tingkat daerah terkait pemilahan sampah.
"Peran besar pemerintah sebenarnya mendorong Pemda melakukan kewajibannya. Salah satunya adalah milah sampah sejak dari rumah. Angkutannya juga terpilah, jadwalnya terpilah. Supaya pekerjaannya semua orang tidak sia-sia," ungkap Ujang Solihin Sidik, S.Si., M.Sc., Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan selaku Direktorat Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Pemerintah pun kini masih menemui banyak tantangan untuk mewujudkan edukasi pilah sampah. Bank sampah yang dibuat sebagai bentuk pengelolaan sampah pun seharusnya tidak disikapi sebagai bagian dari cari uang.
Dengan memilah sampah, masyarakat bisa mengetahui bahwa sampah yang mereka hasilkan ada yang bisa didaur ulang dan ada yang memiliki nilai jual. Sehingga program pemilahan sampah ini bisa membawa dampak secara lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Simak video berikut ini
#changemaker