Fimela.com, Jakarta Jet lag sudah menjadi makanan sehari-hari luxury world traveler dan fotografer Christina Tan yang rutin bepergian naik pesawat dalam jarak tempuh lebih dari 24 jam. Meski sering mabuk pascaterbang, bukan berarti pemilik akun Instagram @sassychris1 tersebut menjadi terbiasa.
Seperti saat Fimela menghubungi Christina Tan via telepon, ia baru saja power nap setelah menempuh perjalanan 31 jam (disertai transit) ke Las Vegas. Beruntung lokasi menginap juga menjadi venue event bergengsi yang dikunjunginya, Forbes Travel Guide, di mana ia menjadi satu-satunya tamu undangan influencer asal Indonesia.
"Setelah sampai di negara tujuan, aku butuh power nap supaya recover dari jet lag. Minimal banget dua jam, tapi aku tadi baru kebangun setelah empat jam hehehe," ujar Christina.
Advertisement
Meski sepanjang perjalanan di pesawat sudah banyak tidur, ia menyarankan untuk tetap mengistirahatkan diri secara berkualitas lewat power nap. Hal itu untuk mempersiapkan tubuh agar siap diajak kembali beraktivitas.
Advertisement
Minimal 3 Hari
Sebagai content creator yang juga pemburu sunset dan sunrise, Christina tentu harus bangun lebih awal untuk mendapatkan objek terbaik. Saat itu semua rasa letih dan capek akan dikalahkan dengan adrenalin yang terus terpacu.
"Baru terasa capek-capeknya sekembali ke hotel, makanya aku selalu skip olahraga karena sudah habis tenaga. Sebagai gantinya aku tetap stretching yang mutlak dilakukan karena nantinya akan angkat-angkat barang sendiri," sambungnya
Begitu juga saat jet lag sekembalinya ke tanah air, tubuh tidak bisa langsung dipaksakan beraktivitas berat. Terutama olahraga ekstrem dengan intensitas tinggi.
"Selain jet lag, adrenalin juga sudah istirahat, enggak setinggi saat traveling. Setidaknya aku butuh waktu satu minggu atau minimal tiga hari untuk berolahraga lagi, itu juga jangan diforsir," ujarnya.
Menurutnya kebiasaan dan kondisi tubuh tiap orang berbeda. Jadi pastikan untuk mengetahui kondisi tubuh sendiri dan bijak menjaganya.
Simak video berikut
#ChangeMaker