Fimela.com, Jakarta Zaman sekarang, semua orang pasti memiliki media sosial. Adanya media sosial membuat kita lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain tanpa terhalang jarak. Terkadang, media sosial memang dapat mendekatkan sesuatu yang jauh, tetapi juga dapat menjauhkan yang dekat. Hal ini yang sebetulnya tidak baik untuk kamu. Semakin banyak waktu yang kamu habiskan untuk online, berarti semakin sedikit waktu kamu untuk bersosialisasi dengan orang lain yang ada disekitar kamu.
Penelitian terbaru mengatakan bahwa, hubungan yang mengkhawatirkan karena media sosial lebih banyak di kalangan wanita muda. Maka dari itu, melakukan detox media sosial juga penting. Karena, melakukan detox ini berpotensi menurunkan perasaan depresi dan kesepian.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari thelist.com, tanda pertama kalau kamu sangat membutuhkan detox media sosial adalah kamu tidak dapat melepaskan telepon dari genggamanmu, seperti kecanduan untuk selalu mengecek media sosial. Psikolog klinis Melissa Hunt mengungkapkan kalau media sosial memicu otak untuk merespons kesenangan. Untuk itu, mendapatkan like atau komentar bisa membuat seseorang kecanduan. Jika kamu merasa kesepian, ini bisa menjadi tanda lain kalau kamu perlu istirahat dari media sosial.
"Penggunaan media sosial memicu sistem otak untuk merespons kesenangan, termasuk sistem yang sama seperti menggunakan kokain," ungkapnya.
Tanda lainnya adalah jika kamu terus-menerus merasa gelisah dan cemas. Memeriksa media sosial dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri karena kamu biasanya membandingkan kehidupanmu dengan orang lain di media sosial.
Advertisement
Media sosial berdampak negatif terhadap kesehatan mental
Ada gejala lain yang lebih mengkhawatirkan, yaitu nyeri di bagian pergelangan tangan, punggung, atau leher. Namun tidak hanya kesehatan fisik yang dapat terganggu karena media sosial, tetapi kesehatan mental juga sangat berdampak. Jika kamu terus-menerus merasa gelisah dan cemas, itu bisa jadi pertanda kalau kamu harus melakukan detox media sosial.
Memeriksa media sosial dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri karena kamu sering membandingkan kehidupanmu dengan orang lain. Cahaya pada telepon juga dapat memengaruhi tidurmu. Sehingga, mayoritas orang yang lebih banyak menggunakan media sosial sering mengalami sulit tidur.
Aktif di sosial media memang bagus untuk berkomunikasi dengan orang lain, tetapi harus tetap ada batasannya. Kamu memiliki hal lain di kehidupan nyata seperti bersosialisasi dengan orang lain dan menyeselaikan pekerjaanmu. Jika kamu merasakan tanda-tanda tersebut, sebaiknya istirahatlah dari media sosial untuk sementara waktu. Hal ini dapat membuat perubahan yang lebih baik dalam hidup kamu.
Penulis: Zhafira Majdina
#Changemaker