Fimela.com, Jakarta Tak pernah ada yang bisa baik-baik saja saat terjebak dalam hubungan yang beracun (toxic relationship). Baik dalam hubungan keluarga, kerja, pertemanan, hingga hubungan cinta, terjebak dengan seseorang yang memberi kita luka jelas membuat kita menderita. Namun, selalu ada cara dan celah untuk bisa lepas dari hubungan yang beracun tersebut. Selalu ada pengalaman yang bisa diambil hikmahnya dari hal tersebut. Simak kisah Sahabat Fimela berikut yang diikutsertakan dalam Lomba Let Go of Toxic Lover ini untuk kembali menyadarkan kita bahwa harapan yang lebih baik itu selalu ada.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Novita Ratna Sari
Lima tahun lalu. Kau begitu memesonakan aku, dengan mudah kau membuatku jatuh cinta. Hingga suatu hari kau menghilang. Seperti orang gila kau membuatku mencari kemana pun tempat yang aku tahu.
Aku tak punya siapa pun selain kau. Hampir semua sahabatku meninggalkanku karena kami sudah tak ada lagi waktu untuk beraktivitas bersama. Saat kau tiba-tiba meninggalkanku, aku baru menyadari aku sendirian. Sampai akhirnya aku membuka media sosial dan kau baru saja mengunggah foto bersama seorang gadis cantik dengan keterangan “kekasih baru”. Aku meyakinkan diri untuk tidak mencari alasan kau pergi dan membuang kisah kita begitu saja. Melihatmu bahagia sudah cukup untuk meringankan sekadar perihku sendiri.
Dia sama sekali tidak berubah, hingga bertemu lagi setelah sekian lama. Aku menatap lekat pada parasnya yang masih tetap menyejukkan. Menikmati senyumnya yang tetap memesona. Mengamati matanya yang tetap meneduhkan. Dengan mudah kau meyakinkan tak akan mengulangi kesalahan dengan meninggalkanku. Namun, tiba-tiba ada pesan singkat yang kau kirim dengan satu kalimat, “Sepertinya kita nggak bisa ketemu lagi selamanya.”
Advertisement
Mencairkan Luka
Andai kau tahu, kau menjatuhkanku dari asa yang lebih tinggi dari sebelumnya. Aku meminta penjelasan tapi nomor itu tak lagi bisa dihubungi. Bahkan setelah lima tahun saat sahabatku masih setia menghiburku sekali lagi, aku tetap tak mengindahkan nasihatnya untuk melupakanmu.
Aku tak sepenuhnya meyakinkan diriku untuk menghapus segala tentang dirimu di hatiku. Padahal, harusnya aku sadar dari awal kau bukan yang terbaik, hubungan ini tidak seindah yang tampak, cinta ini tak setulus yang terbayangkan. Biarlah luka beku yang telah mencair kembali kubawa agar aku sepenuhnya sadar, seharusnya aku tak mencoba lagi mengetuk pintu yang telah kau tutup rapat.
Cinta itu layaknya hujan
Kadang deras, namun tak jarang rintik
Rindu itu layaknya hujan
Dingin merasuk, namun hangat memeluk
Kau layaknya hujan
Datang tak terduga, kemudian pergi begitu saja
#ChangeMaker