Fimela.com, Jakarta Mencari teman memang tidak pernah mudah ya, sahabat fimela? Tapi bagaimana dengan berteman saat dewasa? Hal itu akan terdengar sangat sulit. Sepanjang masa kanak-kanak dan memasuki perguruan tinggi, kamu pasti memiliki grup pertemanan bawaan yang muncul entah dari mana karena rasa nyaman.
Namun setelah kamu lulus, mungkin kamu akan pindah ke luar kota, bahkan mulai serius berkencan atau menjalin hubungan dengan seseorang, hingga terjun ke karier baru yang sibuk dan menjadikanmu sangat produktif, atau saat kamu sudah memiliki anak.
Advertisement
BACA JUGA
Bagaimanapun juga, akan menjadi sangat sulit untuk menjaga hubungan yang dulunya sudah terjalin erat, lalu menjalin pertemanan baru saat dewasa. Melansir dari realsimple.com, Shasta Nelson, seorang pakar terkemuka tentang persahabatan telah mendedikasikan sebagian besar karier profesionalnya untuk membantu orang memahami mengapa persahabatan begitu penting dan bagaimana kamu dapat bekerja untuk menemukan yang baru sambil mempertahankan yang saat ini kamu miliki.
Advertisement
Menjadi lebih sulit untuk mempertahankan persahabatan saat kita bertambah tua
Kamu akan lebih sibuk, dan lebih mudah merasa cemas. Nelson mengatakan, usia 20-30-an tahun adalah usia dimana kamu sudah mulai sulit untuk bertemu dengan teman-teman. Bahkan, kerap kali kamu harus menjadwalkan pertemuan, demi tetap mejaga tali persahabatan.
“Sementara sekolah menyediakan waktu yang konsisten atau bahkan tidak terjadwal sedangkan waktu akan lebih mudah dihabiskan bersama sahabat disela-sela kesibukan sekolah, namun ketika kita memasuki usia 20-an dan 30-an, waktu kita bersama sahabat agaknya harus dijadwalkan, dan itu juga akan bersaing dengan pekerjaan, pasangan, dan anak-anak,” kata Nelson. "Apalagi ketika kita melihat kecemasan kolektif kita meningkat, ada dampak nyata dalam kehidupan sosial kita." Jelasnya.
Sementara kecemasan dapat memiliki efek berbeda pada orang yang berbeda, Nelson menggambarkannya sebagai salah satu alasan mengapa menjalin pertemanan baru bisa terasa lebih rumit daripada sebelumnya. "Semakin banyak para dewasa muda mengungkapkan rasa kesepiannya, takut akan penolakan, dan ketidakamanan sosial yang dapat menggoda mereka untuk menarik diri dari lingkungan sosial dan menyikapi segala hal secara lebih pribadi." Ungkapnya
Jika kamu berurusan dengan transisi besar dalam kehidupan, akan sangat sulit untuk menemukan waktu untuk fokus pada hubungan pertemanan, tetapi itu bisa menjadi aspek kehidupan kamu yang membantu kamu mempertahankan dirimu agar tetap berpikir positif dan terus menjadi versi terbaik dari dirimu. Meskipun penting untuk terus berteman di setiap fase kehidupan, jangan lupa menyisihkan waktu untuk orang-orang yang mengenal dan mencintaimu.
Lebih lanjut, Nelson juga meminta kita untuk berhati-hati untuk memilih lingkungan pertemanan "Bersikaplah hati-hati dalam mengidentifikasi beberapa pertemanan yang akan kamu hadapi dan tetaplah menjalin hubungan melalui perubahan yang terjadi, bahkan jika waktu untuk bersama terlihat berbeda serta bagaimana kamu menyikapi berbagai hal yang baru."
Bukan tidak mungkin untuk mendapatkan teman baru sebagai orang dewasa
Sementara kamu tetap berhubungan dengan teman-teman lama, Nelson bersikeras agar orang-orang tidak boleh berhenti berteman. Ini, tentu saja, adalah bagian yang sulit dan sebagian besar disebabkan oleh kesulitan untuk menciptakan dan mempertahankan konsistensi dalam pertemanan.
Walaupun konsistensi mungkin merupakan komponen terberat, itu yang paling diperlukan. Nelson menyarankan orang-orang untuk bergabung dengan kelompok sosial atau sekedar melihat hal yang menyeramkan, seperti pekerjaan yang menumpuk misalnya. Jika kamu telah memaksimalkan opsi-opsi itu, pastikan kamu mengambil "tanggung jawab untuk memulai merasa cukup dengan orang yang sama dalam menumbuhkan konsistensi itu."
Perluas lingkaran pertemananmu melalui pasangan
Jika kamu mengajak pasanganmu untuk berkencan bersama teman-temannya sesekali, Nelson menyarankan untuk memulai dengan orang-orang yang sudah kamu kenal.
"Cara termudah untuk menemukan teman-teman pasangan biasanya bagi teman-teman untuk mulai mengundang orang-orang penting bagi mereka untuk bergabung dalam persahabatan yang sudah dimulai oleh dua orang" kata Nelson. Bagian tersulit di sini adalah bersikap realistis dengan harapan bahwa kamu dan teman-teman pasanganmu tidak harus segera menjadi teman terbaik!
“Kami merasa lebih didukung dalam kehidupan ketika orang-orang yang kami sayangi, dan teman-teman kami saling mengenal dan dapat berinteraksi bersama dengan cara yang sehat” Jelas Nelson.
Jangan putus asa
Pikirkan semua orang yang kamu temui di sepanjang jalan sebagai anggota lain dari komunitas pribadimu. Dan kamu harus ingat, kamu tidak sendirian dalam mencari teman. “Tidak peduli seberapa menakutkan atau menyakitkan untuk terus bersandar, alternatif menarik atau meyakinkan diri kita sendiri bahwa tanpa keintiman dalam sebuah pertemanan dapat menipu kita untuk berpikir bahwa kita baik-baik saja tetapi kita jelas tidak bahagia, akan lebih baik jika kita memiliki semacam jaring untuk menjadi tempat berkumpul orang-orang dalam hidup kita, bukan ketika kita memiliki tembok atau benteng di sekeliling hati kita,” pungkas Nelson.
Penulis: Iffah Nurahmah
#Changemaker