Fimela.com, Jakarta Meski merupakan makanan khas Cina, mie sudah menjadi makanan yang umum disantap oleh orang Indonesia. Terbukti dengan banyaknya pedagang dan merek mie ternama yang laris di pasaran. Di Jakarta sendiri ada ratusan bahkan ribuan pedagang mie. Baik yang menjajakan mie di gerobak maupun memiliki gerai di mall.
Memahami betapa dekatnya masyarakat Jakarta dengan mie, Plaza Blok M menghadirkan sebuah acara kuliner yang bertajuk Lunar Mie Festival with Tirta Lie. Tirta Lie sendiri merupakan seorang food vlogger yang fokus pada menu mie. Acara ini diselenggarakan pada 29 Januari-2 Februari 2020 di Atrium Plaza Blok M. Sebanyak 14 vendor mie terbaik dan terlezat di Jakarta dihadirkan di sini.
Advertisement
BACA JUGA
Diberikan predikat mie terlezat dan terenak, ke-14 vendor mie ini merupakan pilihan Tirta Lie. Di mana Tirta Lie sudah mencicipi langsung menu mie yang disajikan dari masing-masing vendor.
Dalam rangka Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, Tirta Lie tidak hanya memboyong vendor mie. Ada beberapa menu khas Chinese yang patut dicoba. Seperti Lontong Cap Go Meh, Nasi Hainam, Nasi Tim, hingga Bakmi Swekiaw. Dibanderol dengan harga Rp25-50 ribu, pengunjung bisa menikmati menu mie halal dan sajian khas Chinese lainnya.
Advertisement
Syarat menjadi vendor festival mie
Untuk bisa mengikuti Festival Mie garapan Tirta Lie, pedagang mie harus mengantongi piagam atau sticker pernyataan Tirta Lie sebagai mie terenak di Jakarta. Selain itu, pedagang harus memiliki lokasi permanen. Karena bukan tidak mungkin jika pengunjung akan mencari lokasi pedagang mie tersebut berjualan jika sudah jatuh cinta dengan cita rasanya. Para pedagang pun dihimbau untuk menyediakan stok sebanyak dua hingga tiga lipat dari biasanya.
Bukan hanya sekadar menyelenggarakan festival mie, Tirta Lie mengaku bahwa festival mie yang ia buat menjadi wadah bagi para pedagang mie untuk berkumpul dan berkembang.
Sarana belajar untuk naik kelas
"Festival ini dijadikan sekolah. Mereka belajar menghadapi konsumen secara langsung. Kalau di rumah, konsumen sudah duduk, sudah minum, tinggal menunggu saja. Kalau di sini, mereka lihat konsumen antri itu sebuah beban. Selain itu, ajang kumpul-kumpul juga," ujar Tirta Lie.
Dengan hadirnya festival ini diharapkan bukan hanya sekadar menjadi ajang berjualan. Melainkan juga sarana belajar sekaligus mengumpulkan konsumen di satu tempat. Sehingga para pedagang mie bisa sama-sama naik kelas.
Advertisement
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela