Fimela.com, Jakarta Korban jiwa akibat virus Corona di Wuhan, China semakin bertambah. Paling tidak, CBS News melaporkan, ada 106 korban jiwa di negara tersebut, sementara itu lebih dari 4.500 orang di puluhan negara telah terinfeksi virus mematikan tersebut.
Virus yang termasuk dalam zoonotic disease ini merupakan sebuah virus yang berada sari hewan dan menular ke manusia. Business Insider melaporkan, Corona merupakan virus baru yang sebelumnya belum pernah masuk ke dalam tubuh manusia dan masih satu keluarga dengan virus SARS.
Advertisement
BACA JUGA
Diduga, virus ini berasal dari kelelawar yang menular ke ular, baru kemudian masuk ke tubuh manusia. Pasalnya, menurut ahli virus di Easmus Medical Center di Rotterdam, Belanda, Bart Haagmans, kelelawar dan burung merupakan hewan reservoir untuk virus yang memiliki potensi pandemi, atau penyakit yang bisa menyebar di wilayah yang luas.
"Kelelawar dan burung dianggap sebagai spesies reservoir untuk virus dengan potensi pandemi," ungkapnya. Meski para ahli belum mengonfirmasi spesies binatang apa yang menyebarkan virus Corona, namun mereka memiliki dugaan kuat. Para ilmuan di China membandingkan kode genetik virus Corona di Wuhan dengan virus Corona yang mereka temukan untuk mencari sumber penyebarannya. Ternyata, menurut Vincent Munster, seorang ilmuan dari Rocky Mountain Laboratories, ada indikasi kalau virus ini berasal dari kelelawar.
Advertisement
Pindah ke Ular
Business Insider juga melaporkan, sekelompok ilmuan yang mengedit Journal of Medical Virology, ada binatang lain yang menjadi perantara perpindahan virus corona dari kelelawar ke manusia. Binatang tersebut, menurut mereka, adalah ular kobra China.
Pasalnya, analisis lanjutan menunjukkan genetik virus Corona di Wuhan sangat mirip dengan ular. Jadi, para peneliti berpikir kalau populasi kelelawar bisa saja menginfeksi ular, dan kemudian menularkannya kepada manusia.
Business Insider juga menulis, banyak orang China yang kerap mengonsumsi ular China yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan. Meski masih dugaan namun teori rantai penyebaran virus Corona dari kelelawar, ular, kemudian manusia belum ada yang mematahkan. Hingga kini, para ilmuan masi meneliti soal persebaran serta sistem penyembuhan untuk para penderita yang terinfeksi virus tersebut.
#Growfearless with FIMELA