Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Y - Solo
Resolusi di tahun 2020? Aku tidak minta yang muluk-muluk pada Allah. Yang kupinta hanyalah kebahagiaan dan ketenangan untukku dan anak-anakku. Akhir tahun 2019 yang lalu, kututup dengan sebuah status single parent. Keputusan yang kubuat dengan penuh kesadaran dan hingga detik ini tidak kusesali. Secara pibadi aku lebih bahagia dan tenang. Dan berusaha tidak mempedulikan komentar negatif orang lain. Jadi semua fokusku hanya untuk kerja dan anak-anak. Dan aku merasa senang bisa menjadi diriku sendiri.
Memulai kehidupan baru di tahun 2020 dengan status baru jelas bukan hal yang mudah. Rintangan pasti ada. Tinggal bagaimana aku menghadapinya. Aku seolah kini menjelma menjadi pribadi yang baru. Prioritasku adalah bekerja untuk menghasilkan nafkah yang cukup bagi anak-anakku. Sedang untuk kepentingan pribadi, misal mencari pendamping hidup, kubuang jauh-jauh. Bukan tak ingin, tapi aku sadar dengan posisiku. Single parent dengan tiga orang anak yang masih kecil dan kondisi finansial yang belum mapan, rentan untuk dimanfaatkan orang lain. Dan yang paling aku takuti adalah aku akan down lagi jika hubungan baru tidak berjalan dengan baik. Aku belum siap. Lebih baik aku fokus menata hidupku menjadi lebih baik.
Advertisement
Demi Anak-Anak
Kegiatanku sekarang adalah bekerja sembari melanjutkan kuliah S2. Di usia yang tidak lagi muda, melanjutkan kuliah S2 menjadi tantangan tersendiri di antara teman-teman sekelas yang usianya di bawahku dan fresh graduate. Tapi aku tidak mudah menyerah. Meski lelah mendera, kondisi kesehatan yang naik turun serta tugas-tugas kantor dan kuliah yang banyak, aku tetap berusaha melakukan semuanya sebaik mungkin.
Beberapa orang mendukung, tapi banyak juga yang meragukan bahkan memintaku untuk berhenti kuliah. Sudah terlambat, terlalu idealis, buang-buang uang, adalah sederet kalimat pesimis mereka yang berusaha mempengaruhiku. Namun, tekadku sudah bulat. Aku bahkan berani bermimpi, selepas studi S2 ini, aku hendak melanjutkan program doktor. Semoga Allah mempermudah jalanku.
Aku sadar, aku kini seorang diri. Tidak memiliki tempat bergantung, bahkan untuk berkeluh kesah pun harus kusimpan sendiri. Aku tidak bisa mempercayai orang lain. Hanya saat memanjatkan doa setelah salat, aku bisa mengadu sepuasnya pada Allah. Namun, bagiku itu cukup. Cukuplah Allah menjadi pendamping dan menjagaku. Aku ingin hidup tenang dan melihat anak-anak tersenyum bahagia.
Semoga di tahun 2020 ini, dengan perubahan diriku sekarang, bisa membawaku pada kehidupan yang lebih baik. Semoga.
#GrowFearless with FIMELA