Yuk, Bergabung dengan Penggiat Cek Fakta Liputan6.com

Fimela.com, Jakarta Hoaks atau kabar bohong sepertinya hampir tidak dibendung di ranah sosial media. Kemudahan dalam mengakses informasi pun menyebabkan informasi yang tidak benar pun mudah tersebar. Bahkan beberapa menyakini jika hoaks ini sengaja dibuat untuk membuat kondisi menjadi kurang menyenangkan.

Belum lagi, hoaks yang dibiarkan akan menimbulkan bencana lainnya. Misalnya bukannya sembuh, hoaks kesehatan justru membuat penyakit kian runyam, bahkan fatal. Bisa-bisa nyawa jadi taruhan. Dan, mereka yang ingin untung justru jadi korban investasi bodong gara-gara termakan berita bohong.

Betapa banyak hubungan pertemanan dan ikatan persaudaraan yang putus karena hoaks. Percintaan pun bisa kandas gara-gara kabar simpang-siur yang belum tentu benar. Jangan sampai darah tertumpah, juga gara-gara hoaks.

Hoaks memang masalah global. Semua negara, bahkan yang maju sekali pun seperti Amerika Serikat mengalaminya. Namun di Indonesia, kondisi diperparah dengan rendahnya literasi digital masyarakat. Orang gampang percaya dengan informasi yang menyebar di media sosial atau grup percakapan, tanpa mengecek dulu kebenarannya. Atau, emosi mudah terpancing saat membaca judul dan mengabaikan isi serta konteksnya.